11 Macam Puasa Sunnah dalam Islam yang Dianjurkan oleh Rasulullah SAW

- 5 Maret 2023, 16:39 WIB
11 Macam Puasa Sunnah dalam Islam yang Dianjurkan oleh Rasulullah SAW
11 Macam Puasa Sunnah dalam Islam yang Dianjurkan oleh Rasulullah SAW /Pexels.com / khats cassim/

Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak dari bulan Sya’ban.” (HR Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).

Dari Usamah bin Zaid ra, dia berkata: “Saya berkata: ‘Ya Rasulullah, saya tidak pernah melihatmu berpuasa dalam suatu bulan dari bulan-bulan yang ada seperti puasamu di bulan Sya’ban,’. Beliau bersabda:

“Itulah bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadhan. Dan merupakan bulan yang di dalamnya diangkat amalan-amalan kepada rabbul ‘alamin. Dan saya menyukai amal saya diangkat, sedangkan saya dalam keadaan berpuasa.” (HR Nasa’i).

5. Puasa di Bulan-Bulan Haram (Asyhurul Hurum)

Ini merupakan puasa sunnah yang dilakukan di bulan-bulan haram, yaitu bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharrom, dan Rajab. Ini karena bulan bulan tersebut dimaksudkan untuk melepas sesuatu yang haram dan mengamalkan puasa dan ibadah-ibadah lain pada bulan-bulan tersebut.

Dari Abi Bakrah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Setahun ada dua belas bulan, empat darinya adalah bulan suci. Tiga darinya berturut-turut; Zulqa’dah, Zul-Hijjah, Muharam dan Rajab.” (HR Imam Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Ahmad).

Setelah mengetahui berbagai puasa sunnah ini, diharapkan dapat menjadi referesi dan mulai melaksanakannya sesuai waktu yang telah ditentukan demi mendapatkan pahala yang melimpah.

6. Puasa Syawal

Puasa Syawal merupakan puasa sunnah yang dilaksanakan pada enam hari di bulan Syawal yang merupakan sunnah Rasulullah SAW. Untuk pelaksanaannya bisa dilakukan secara berurutan maupun secara terpisah namun dengan jumlah yang sama.

Baca Juga: Mimpi Basah Membatalkan Puasa Apa Tidak, Inilah Jawabannya dan Penjelasan Waktu Pelaksanaan Mandi Junub

Menurut fatawa Ibni Utsaimin dalam kitab ‘Ad-Da’wah’ menyatakan: “Boleh melaksanakan puasa sunnah secara berurutan atau terpisah-pisah. Namun, mengerjakannya dengan berurutan lebih utama karena menunjukkan sikap bersegera dalam melaksanakan kebaikan, dan tidak menunda-nunda amal yang bisa menyebabkan tidak jadi beramal.”

Terkait dengan keutamaannya, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa saja yang berpuasa Ramadan, kemudian diikuti puasa enam hari bulan Syawal, maka itulah puasa satu tahun.” (HR Ahmad dan Muslim).

Halaman:

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x