Kepercayaan China Kuno dalam Ajaran Feng Shui Kiang Si

- 19 November 2023, 09:55 WIB
Feng shui kiang si
Feng shui kiang si /pixabay.com/piro4d/

INFOTEMANGGUNG.COM – Ajaran feng shui, terbagi menjadi dua yaitu aliran kompas dan bentuk atau Kiang Si. Kali ini akan membahas tentang aliran Kiang Si atau aliran feng shui bentuk dan hubungan dengan para leluhur.

 Baca Juga: Sejarah Lahirnya Ilmu Spasial Feng Shui dari Dataran China Kuno

Kiang Si

Dari kedua aliran feng shui yang ada, ada doktrin baru yang dikembangkan dan diperdalam. Mereka adalah Hsieh Tzu I dan Lai Ta Yu.

Hsieh Tzu I dan Lay Ta Yu mempunyai teori yang menitik beratkan pada bentuk pertahanan dan wilayah. Teori itu disebut dengan Shing Shih.

Dalam teori Shing Shih ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Itu dimulai dari munculnya tempat itu hingga mencapai batasnya.

Semua hipotesanya itu digunakan dalam menentukan arah posisi dan orientasi. Misalnya dahulu pada dinasti Ming, sebelah selatan sungai Yang Tze menggunakan feng shui Shing Shih untuk mendirikan bangunan.

Dalam ajaran ini mempergunakan lebih banyak kemampuan intuisi. Sementara itu dalam ajaran feng shui kompas, semua dasar teorinya jauh lebih rumit.

Namun cara penyerapannya justru lebih subjektif dan mekanis. Chao Feng menuangkan pikirannya tentang ajaran feng shui ini dalam bukunya yang berjudul Tsang Shu Wen Ta.

Menurutnya feng shui ajaran bentuk mempunyai prinsip yang jelas, tapi pada ajaran feng shui kompas mempunyai prinsip yang tidak tehas, tapi mudah dalam prakteknya.

Pola pemikiran itu menjadi pedoman yang berlaku saat memilih lokasi yang akan digunakan untuk mendirikan bangunan.

Hanya saja ada satu hal yang mungkin menjadi rancu tentang keberadaan makam yang juga harus menjadi pertimbangan saat memilih tempat.

Pada dasarnya itu merupakan salah satu bentuk penghormatan orang China kepada para leluhurnya.

China memang menganggap pada leluhur itu penting, tapi kekerabatan dan kekeluargaan juga jauh lebih penting. Bahkan ada beberapa kelompok keluarga yang sengaja diperluas, secara marga.

Bahkan tidak ragu pula untuk hidup di dalam satu atap yang sama. Di dalamnya bisa berisi tiga generasi sekaligus.

Bagi orang China relokasi leluhur memang yang beralih dari alam fana menuju alam baka menjadi momen yang paling peting. Bahkan jauh lebih penting daripada kehidupan di alam fana.

Untuk para leluhur yang telah berjasa bagi marganya, masyarakat, bahkan negara akan dijadikan sebagai objek pemujaan bagi para anak cucu. Hal itu dilakukan untuk menghimbau supaya roh leluhur mau memperhatikan anak cucunya.

Roh leluhur juga dipercaya mempunyai kuasa atau pengaruh yang sangat besar atas rezeki, nasip, maupun kondisi hidup keturunannya yang masih berada di alam fana.

 Baca Juga: Riwayat Hidup Wang Chih yang Melahirkan Feng Shui Aliran Kompas

Sekian penjelasan tentang salah satu ajaran feng shui dan kepercayaan orang China. ***

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: Scrib.com @Bizitzanarin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah