Sejarah Terpecahnya Gereja Eropa Barat dan Gereja Eropa Timur

- 30 Oktober 2023, 19:28 WIB
Gereja khatolik dan ortodoks
Gereja khatolik dan ortodoks /pixabay.com/klimkin/

Menurut Augustinus dari Hippo, hanya agama Kristen Khatolik dan Ortodoks yang menjadi pengawal kebenaran dan pengikut kesahihan.

Lambat laun terjadi pembagian antara wilayah Khatolik dan Ortodoks. Semua gereja di wilayah Eropa Barat memiliki label Khatolik.

Semua gereja yang ada di wilayah Eropa Timur memiliki label ortodoks. Karena hal itu aliran ortodoks juga sering disebut dengan gereja ortodoks Timur.

Imam dalam ortodoks disebut dengan patriarch. Setelah menjadi patriarch maka tidak boleh menikah seumur hidup. Aturan itu sama seperti yang telah ditetapkan dalam khatolik. Namun dalam ortodoks tidak ada keuskupan.

Tidak hanya itu, dalam ortodoks juga menerima 7 sakaramen, yaitu pembaptisan, penguatan, ekaristi, rekonsiliasi, penguapan orang sakit, Iman, dan perkawinan.

Reaksi terhadap Ortodoks

Dalam ajaran kristen ortodoks penafsiranya menggunakan penafsiran kuno yang masih asli dan tradisional.

Sehingga banyak pihak yang tidak puas karena hal itu tidak sesuai bila diterapkan di kehidupan abad pertengahan.

Setelah perang salib keempat, aliran kristen ortodoks tersudutkan. Sempat ada konflik antara gereja khatolik dan gereja ortodoks.

Bahkan beberapa gereja timur membangun persekutuan dengan Roma, itu membuat gereja menganut aliran khatolik.

Di Rusia banyak gereja ortodoks yang ditindas oleh rezim komunis. Banyak jemaat yang dibunuh dan diasingkan.

Halaman:

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: Scrib.com @Bizitzanarin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah