Mengenal Politik Apartheid: Sistem Politik Pemisahan Rasial di Afrika Selatan dan Perlawanannya

- 4 Juli 2023, 15:34 WIB
Mengenal Politik Apartheid: Sistem Politik Pemisahan Rasial di Afrika Selatan dan Perlawananny
Mengenal Politik Apartheid: Sistem Politik Pemisahan Rasial di Afrika Selatan dan Perlawananny /Pexels.com / Paweł L/

Di sisi lain, orang-orang kulit hitam, kulit cokelat, dan orang Asia menghadapi diskriminasi sistematis. Mereka dilarang tinggal di daerah pemukiman orang kulit putih dan harus tinggal di pemukiman terpisah yang disebut "townships" atau "homelands".

Baca Juga: Bikin Geleng-geleng Kepala, Ini Dia 6 Kota Dengan Tingkat Pendosa Tertinggi Di Dunia, Nomor 4 Beneran Ngga Sih

Akses mereka ke layanan publik seperti pendidikan dan perawatan kesehatan sangat terbatas. Hukum-hukum yang diberlakukan secara ketat mengatur perjalanan dan perpindahan mereka.

Kebijakan pendidikan apartheid sangat memengaruhi generasi muda non-kulit putih. Sekolah-sekolah kulit putih menerima dana yang jauh lebih besar dan menawarkan kurikulum yang lebih baik, sementara sekolah-sekolah non-kulit putih sering kali menerima dana yang minim dan menawarkan pendidikan yang buruk. Hal ini mengakibatkan kesenjangan pendidikan yang signifikan antara ras-ras yang berbeda.

Apartheid juga mempengaruhi ekonomi negara. Undang-undang memberikan keuntungan ekonomi kepada orang kulit putih dan menghalangi akses orang non-kulit putih ke pekerjaan yang layak. Mereka diperlakukan sebagai tenaga kerja murah dan dipaksa hidup dalam kondisi kemiskinan.

Namun, kebijakan apartheid mendapat perlawanan dari berbagai kelompok dalam dan luar negeri. Gerakan anti-apartheid berkembang pesat, termasuk African National Congress (ANC) yang dipimpin oleh tokoh terkenal seperti Nelson Mandela.

Gerakan ini memobilisasi rakyat, melalui protes, boikot, kampanye internasional, dan kegiatan lainnya untuk melawan sistem apartheid.

Baca Juga: Daftar 3 Bahasa yang Mempunyai Umur Paling Lama Sepanjang Sejarah

Pada tahun 1990, Presiden Afrika Selatan saat itu, F.W. de Klerk, mengumumkan pencabutan sebagian besar undang-undang apartheid dan melepaskan sejumlah tahanan politik termasuk Nelson Mandela.

Negosiasi politik yang intens berlangsung, dan pada tahun 1994, diadakanlah pemilihan umum yang demokratis di mana orang kulit hitam diperbolehkan memilih dan terpilih untuk pertama kalinya. ANC memenangkan pemilihan tersebut dan Nelson Mandela menjadi Presiden pertama Afrika Selatan yang demokratis.

Halaman:

Editor: Kun Daniel Chandra

Sumber: sahistory.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x