Awal Takhta Raja Charles III, Mampukah Inggris Kembali Meraih Kejayaan?

- 9 September 2022, 09:28 WIB
Awal Takhta Raja Charles III, Mampukah Inggris Kembali Meraih Kejayaan?
Awal Takhta Raja Charles III, Mampukah Inggris Kembali Meraih Kejayaan? /Tangkap layar/wikipedia

INFOTEMANGGUNG.COM - Dengan wafatnya Ratu Elizabeth II pada 8 September 2022, Pangeran Charles akhirnya menjadi raja Inggris Raya. Inggris berada dalam ketidakpastian saat ditinggalkan ratunya, mampukah Inggris kembali meraih kejayaan di bawah kepimpinan Raja Charles III?

Raja Charles mengakhiri penantian selama lebih dari 70 tahun untuk naik takhta, yang terlama oleh seorang ahli waris di Inggris dalam sejarah. Tetapi perannya menakutkan. Mendiang ibunya terlalu populer dan dihormati.

Mampukah Inggris kembali meraih kejayaan di bawah kepemimpinan Raja Charles III? Walau populer Ratu Elizaeth II meninggalkan keluarga kerajaan dengan reputasinya ternoda, beberapa hubungan tegang dan tuduhan rasisme terhadap pejabat Istana Buckingham. Belum lagi Irlandia yang mengancam memerdekakan diri.

Baca Juga: Ratu Elizabeth II Wafat Sebelum Menyerahkan Takhta, Jadi Ratu Terlama yang Memerintah Inggris

Raja Charles III harus menghadapi tantangan di usia 73 tahun, raja tertua yang naik takhta dalam sejarah garis keturunan yang dimulai 1.000 tahun yang lalu, bersama istri keduanya Camilla, yang masih dimusuhi setengah publik.

Para pencela mengatakan raja baru itu lemah, sia-sia, dan tidak siap untuk peran berdaulat. Raja telah diejek karena berbicara dengan tanaman dan terobsesi dengan arsitektur dan lingkungan, dan akan lama dikaitkan dengan pernikahan pertamanya yang gagal dengan mendiang Putri Diana.

Pendukungnya mengatakan itu pekerjaan baik yang dia lakukan, bahwa dia hanya disalahpahami dan bahwa topik perubahan iklim dia punya pikiran yang maju. Raja Charles III peduli dengan warga Inggris.

Baca Juga: Kondisi Ratu Elizabeth II dalam Pengawasan Medis, Para Dokter Mengkhawatirkan Kondisinya

Badan amal Prince's Trust-nya sudah membantu lebih dari satu juta orang muda yang menganggur dan kurang beruntung sejak diluncurkan hampir 50 tahun yang lalu.

Halaman:

Editor: Septyna Feby

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x