Inilah Hal Terpenting dalam Menulis Cerita Fiksi yang Sering Ditinggalkan oleh Para Penulis

18 November 2022, 21:18 WIB
Inilah Hal Terpenting dalam Menulis Cerita Fiksi yang Sering Ditinggalkan oleh Para Penulis /Pixabay/Pexels/

INFOTEMANGGUNG.COM - Sejak masa pandemi Covid-19, berbagai macam pekerjaan freelancer mulai meningkat dan banyak dicari oleh semua orang.

Salah satu pekerjaan freelancer yang sedang naik daun ialah menjadi penulis lepas dari cerita fiksi termasuk novel.

Hal ini ditandai dengan banyaknya platform-platform membaca novel online baik itu berbayar, ataupun yang gratis.

Platform besar seperti Novelme, Fizzo, hingga Dreame berhasil menelurkan penulis-penulis berbakat yang memiliki penghasilan hingga puluhan juta rupiah. 

Melihat kesuksesan mereka, kini pekerjaan penulis lepas mulai digandrungi oleh masyarakat, terutama ibu rumah tangga yang memiliki hobi menulis. Namun, tidak semua orang dapat berhasil dan sukses menjadi penulis lepas. 

Baca Juga: Lowongan Penulis Lepas Untuk Pelajar, Gabung di Komunitas Penulis Sekarang

Dibutuhkan bakat atau skill, pengetahuan, serta konsistensi dalam menulis. Karena kebanyakan orang hanya ingin mencoba-coba tanpa tahu formula yang harus dipersiapkan sebelum membuat sebuah cerita. 

Sebelum membuat sebuah novel ataupun cerita fiksi lainnya, dibutuhkan outline yang menjadi landasan kuat untuk memulai sebuah cerita. Namun, sebenarnya apa sih Outline itu?

Outline dalam sebuah cerita sangat penting untuk dibuat sebelum memulai bab awal dalam menulis sebuah cerita fiksi.

Sebenarnya, outline merupakan kerangka karangan yang sengaja dibuat agar penulis dapat dengan mudah menyampaikan isi pikiran serta ide yang akan diungkapkan dalam sebuah cerita. 

Orang-orang bilang, outline sama saja dengan jantung dari sebuah cerita fiksi. Tujuan outline dibuat ialah agar penulis lebih terarah dan tidak kehilangan fokus dari ide awal saat memulai sebuah cerita. 

Banyak yang gagal dan ceritanya keluar konteks dari cerita awal karena seorang penulis meninggalkan langkah yang satu ini.

Baca Juga: Jawaban Soal Pesan yang Ingin Disampaikan Penulis kepada Para Penonton Disebut

Karena itulah, outline sangat dibutuhkan agar pembahasan serta ide dan juga imajinasi dari penulis dapat disampaikan secara runtut. 

Bagi kamu yang belum pernah membuat outline, simak dulu langkah atau step-step yang harus dilalui untuk membuat sebuah outline cerita fiksi.

1. Tentukan Tema Cerita 

Hal ini adalah kunci utama dalam membuat sebuah cerita. Tema yang tepat dapat membuat cerita kamu diterima dan disukai oleh para pembaca. Karena itulah, buat tema cerita yang sangat kamu pahami topiknya. 

2. Menentukan Latar Cerita

Setelah penentuan tema selesai, langkah selanjutnya ialah menentukan latar cerita. Latar cerita terdiri dari waktu, serta tempat dari cerita yang hendak kamu buat.

Jika kamu menggunakan latar diluar negeri, maka kamu harus paham benar dengan situasi serta kondisi dari tempat yang kamu jadikan latar cerita kamu. 

Terkadang para penulis tidak terlalu memperhatikan dengan latar dari cerita yang dia buat. Padahal, latar ini merupakan salah satu komponen terpenting agar cerita yang kamu buat dapat dicerna serta dinikmati lebih nyata bagi para pembaca. 

3. Tentukan Karakter Tokoh

Namanya sebuah cerita tentu tokoh atau penokohan pasti harus ada. Biasanya dalam outline disebutkan hampir semua tokoh yang terlibat sembari memberikan karakter-karakternya untuk diceritakan dalam sebuah novel.

Biasanya dalam outline, karakter tokoh ini dibuat sedetail mungkin, khususnya bagi tokoh utama. 

Dalam membuat satu tokoh, harus memperhatikan ciri fisik, psikis, hingga latar belakang dari seorang tokoh. Hal ini bertujuan agar karakter yang kamu buat lebih hidup serta dibuat senyata mungkin. 

Baca Juga: Jawaban Soal Dibawah Ini Merupakan Komentar Buku Fiksi Adalah

4. Membuat Kerangka Alur Cerita Fiksi

Part paling terakhir dalam membuat outline adalah kerangka alur dari cerita yang kamu buat. Di bagian ini kamu harus menentukan konflik apa yang hendak kamu tampilkan. Hubungan sebab-akibat harus ditonjolkan lebih mendalam agar cerita yang dibuat mendapat ‘ruh’nya. 

Jalan cerita ini terbagi menjadi 4 bagian, yang pertama ialah pengenalan tokoh yang disisipi dengan kemunculan konflik, lalu bagian tengah atau klimaks dari sebuah konflik. Dibagian ini inti dari permasahalannya harus muncul dan dibuat sedetail mungkin. 

Lalu yang ketiga adalah penyelesaian dari konflik. Seperti apa penyelesaikan dari masalah yang kamu angkat dalam ceritamu. Biasanya, dalam outline diberi beberapa poin penting agar konflik dapat diselesaikan secara sempurna. 

Dan yang terakhir ialah Ending, atau akhir cerita. Ending terbagi menjadi 2 bagian, ada ending tertutup, dimana penulis menentukan bahwa para tokoh berakhir bahagia atau sedih hingga tidak ada pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari para pembaca. 

Lalu ada ending terbuka, akhir dari cerita ini dibuat penulis agar para pembaca dapat menentukan sendiri seperti apa kisah dari para tokoh. Biasanya ending ini dibuat menggantung dan tidak ditentukan apakah berakhir bahagia, atau tragis. 

Setelah kamu mengetahui semua detail dan manfaat dari outline, kini kamu bisa mempraktekkannya sendiri dirumah dengan outline yang sesuai dengan cerita yang hendak kamu buat. Selamat mencoba!***

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: bukunesia.com

Tags

Terkini

Terpopuler