Hanya saja kaligrafi modern didesign untuk sebuah seni rupa, dimana tulisannya mungkin bisa dibaca dan mungkin pula tidak bisa dibaca.
Perkembangan Kaligrafi
Mulanya kaligrafi memang hanya sekedar karya seni dalam bentuk tulisan. Perkembangannya, kaligrafi tidak hanya dipandang sebagai karya seni tulisan, tapi dijadikan sebagai seni rupa terapan.
Sekarang pembuatan kaligrafi lebih sering menggunakan design grafis daripada menggunakan pen dan tinta.
Dalam kehidupan sehari-hari, seni kaligrafi dimanfaatkan dalam undangan pernikahan, logo, dokumen memorial, design grafis dan lain-lain. Kaligrafi juga digunakan dalam bentuk seni digital, seperti animasi, drama / film dan lain sebagainya.
Instrumen Kaligrafi Kuno
Instrumen utama dalam kaligrafi adalah pen dan kuas. Pen digunakan untuk membuat tulisan datar, bulat, dan runcing. Sedangkan kuas mempunyai fungsi kebalikan dari pen, yaitu untuk membuat tulisan yang tidak datar.
Ada sebuah jenis pen yang multifungsi. Salah satu ujungnya yaitu pen. Ujung lainya yaitu kuas.
Selain oen dan kuas, masih ada lagi instrumen lain yang digunakan dalam kaligrafi, antara lain sebagai berikut ini :
1. Quill
Quill adalah jenis kuas yang terbuat dari bulu ayam. Contohnya penggunaanya pada film Harry Potter, Semua orang menulis dengan pen yang terbuat dari bulu ayam.
2. Dip Pen
Dip pen mempunyai bentuk seperti fountain pen, yaitu ujung yang berbentuk segitiga. Tapi untuk dip pen, tintanya itu diletakkan di sebuah mangkuk kecil. Cara menggunakan dip pen sama seperti Quill.
3. Ink Brush
Instrumen kaligrafi ini identik dengan seni kaligrafi yang digunakan di China. Bentuk kuasanya runcing. Sebelum menggunakannya tinta harus digiling terlebih dahulu.