Waspadai Leptospirosis! Penyakit yang Sering Menghantui Masyarakat Saat Banjir

- 30 Maret 2023, 15:13 WIB
Waspadai Leptospirosis! Penyakit yang Sering Menghantui Masyarakat Saat Banjir
Waspadai Leptospirosis! Penyakit yang Sering Menghantui Masyarakat Saat Banjir /Pexels.com / Andrea Piacquadio/

INFOTEMANGGUNG.COM - Kasus leptospirosis ternyata sering ditemukan pada suatu daerah di Indonesia, khususnya Gunungkidul.

Meskipun penyakit ini sudah sering ditemukan, apalagi saat musim hujan hingga menyebabkan banjir, ternyata masih banyak masyarakat yang awam dengan gejala maupun berbagai faktor dan risiko terjadinya leptospirosis.

Penyakit leptospirosis tergolong mematikan, karena dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal yang berujung kematian jika tidak segera ditangani. Namun, apabila mendapatkan penanganan lebih cepat, penyakit ini dapat disembuhkan.

Mengenal Leptospirosis

Leptospirosis merupakan penyakit yang dibawa oleh bakteri leptospira dan disebarkan melalui air kencing atau darah hewan yang telah terinfeksi maupun tertular. Hewan yang dapat menyebarkan leptospira, antara lain babi, tikus, kuda, sapi, dan anjing.

Baca Juga: Penyakit HIV atau AIDS Ditemukan oleh Ilmuwan Asal Perancis Pada Tahun Berapa? Ini Jawaban dan Penjelasannya

Bakteri leptospira mampu hidup di ginjal hewan tersebut selama beberapa tahun tanpa menimbulkan rasa sakit. Tidak hanya itu, bakteri ini dapat bertahan di air maupun tanah selama beberapa bulan atau tahun.

Penularan dan Gejala Awal Leptospirosis

Penyakit leptospirosis dapat ditularkan melalui kontak pada kulit, misalnya saat terluka, maupun kontak selaput lendir dengan tanah basah, air, atau tanaman yang terkontaminasi urin hewan yang telah terinfeksi sebelumnya.

Gejala atau tanda-tanda awal masyarakat yang tertular leptospirosis, antara lain demam yang terjadi secara tiba-tiba, nyeri otot, sakit kepala, menggigil, muntah, mual, dan badan yang terasa lemah.

Jika beberapa gejala tersebut dirasakan oleh masyarakat yang disertai riwayat kontak dengan media penularan, maka perlu mewaspadai terjadinya kemungkinan telah tertular leptospirosis.

Rapid Test Diagnosis Lepto dapat dijadikan sebagai sarana untuk menegakkan diagnosis yang dilakukan dengan cepat, sehingga dapat mengurangi atau meminimalisir lebih banyak masyarakat yang tertular penyakit leptospirosis.

Langkah-Langkah Pencegahan Leptospirosis Menurut Dinkes Gunungkidul

1. Membiasakan diri untuk menerapkan PHBS atau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di lingkungan rumah tiap masyarakat.

2. Tetap waspada dan hati-hati apabila terdapat jaringan terbuka atau luka ketika bekerja di sawah. Jika mendapati hal tersebut, harus segera dibersihkan.

3. Menggunakan alat pelindung diri (APD) yang mendukung agar tidak tertular.

4. Para petani disarankan untuk pergi ke sawah ketika matahari terbit. Hal itu karena bakteri akan mati apabila terkena sinar matahari yang terik.

Baca Juga: Penyakit AIDS Secara Klinis Baru Akan Menampakkan Gejalanya Antara, Kunci Jawaban PJOK Kelas 8

Demikian penjelasan mengenai leptospirosis yang sering menghantui masyarakat saat banjir. Dengan mengetahui berbagai informasi tersebut, diharapkan masyarakat dapat melakukan berbagai langkah pencegahan seperti yang telah disebutkan.***

Editor: Kun Daniel Chandra

Sumber: dinkes.gunungkidulkab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x