5 Penyebab Benjolan dibawah Dagu pada Anak yang Patut Diketahui

- 14 Juli 2022, 19:05 WIB
Benjolan dibawah dagu pada anak
Benjolan dibawah dagu pada anak /Tima Miroshnichenko/Pexels

INFOTEMANGGUNG.COM - Kondisi tubuh anak yang berbeda dari biasanya pasti menjadi kekhawatiran tersendiri bagi orang tua.

Kondisi tersebut bukan hanya berupa demam, tetapi bisa juga ditandai dengan munculnya benjolan. Berikut akan diulas tentang penyebab benjolan dibawah dagu pada anak yang patut diketahui.

Orang tua wajib waspada, karena meskipun tidak semua benjolan berbahaya tetapi perlu dipantau.

Hal ini juga nantinya akan membantu ketika memeriksakan anak kepada dokter. Orang tua bisa memberikan keterangan yang jelas. Uraian tentang penyebab benjolan dapat dilihat pada uraian berikut:

1. Benjolan karena Limfadenitis

Penyebab benjolan dibawah dagu pada anak yang pertama adalah karena limfadenitis. Limfadenitis merupakan peradangan yang menimpa kelenjar getah bening.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Selain Hilangkan Bau Badan Tumbuhan Semak Ini Juga Bisa Atasi Berbagai Masalah Kesehatan

Tandanya yakni timbul benjolan pada bagian yang dilewati aliran getah bening, misalnya leher, ketiak, dan selangkangan. Biasanya limfadenitis disebabkan oleh infeksi.

Limfadenitis biasanya juga disertai demam pada tubuh serta nyeri pada benjolan.

Gejala umum lainnya yakni berkeringat di malam hari, kehilangan nafsu makan, keluarnya cairan dari aliran kelenjar getah bening yang membengkak.

Penderitanya juga akan merasa nyeri ketika proses menelan makanan.

2. Benjolan karena Lipoma

Lipoma adalah benjolan yang terdiri atas jaringan lemak. Lipoma pada umumnya tumbuh secara lambat, berada di antara lapisan kulit dan otot.

Teksturnya lunak dan tidak terasa sakit. Bagian tubuh yang biasanya dijumpai lipoma adalah leher, bahu, lengan, punggung, dan paha.

Kemunculan lipoma biasanya karena faktor usia dan genetika. Tanda-tanda yang menunjukkan bahwa benjolan tersebut lipoma adalah mempunyai diameter sekitar 1-3 cm.

Benjolannya semakin membesar karena semakin lama mengandung banyak pembuluh darah, sehingga sakit bila saraf sekitarnya ditekan. Lipoma mudah bergeser.

3. Benjolan karena Pembesaran Kelenjar Ludah

Penyebab benjolan dibawah dagu pada anak selanjutnya adalah karena pembesaran kelenjar ludah. Kelenjar ludah membantu pencernaan makanan di mulut sehingga memudahkan masuk ke saluran pencernaan.

Pembesaran kelenjar ludah biasanya disebabkan infeksi virus, misalnya flu, Cytomegalovirus (CMV), Epstein-Barr (EBV), dan HIV.

Pembesaran kelenjar ludah juga bisa akibat infeksi bakteri. Gejala yang timbul adalah demam pada tubuh, nyeri, hingga bengkak pada satu pipi.

Jika sudah terinfeksi, maka kelenjar ludah pun berpotensi membengkak. Akhirnya, bagian leher pun besar kemungkinan akan timbul bengkak juga.

4. Benjolan karena Gondongan

Gondongan dapat terjadi karena adanya infeksi oleh virus menular, yang mana virus tersebut menyebabkan pembengkakan.

Adanya pembengkakan ini juga biasanya diikuti oleh rasa sakit di area kelenjar ludah. Biasanya gondongan akan timbul pada benjolan di bagian leher kanan maupun kiri.

Anak-anak yang dapat mengalami gondongan adalah yang berusia 2 tahun hingga 12 tahun. Jika anak-anak sudah terserang virus, maka kira-kira 12-24 hari kemudian akan timbul benjolan.

Perlu digaris bawahi juga bahwa benjolan ini dapat memicu komplikasi yang membahayakan kesehatan si anak.

5. Benjolan karena Kista

Penyebab benjolan dibawah dagu pada anak yang terakhir adalah kista. Pada dasarnya, kista adalah kantong yang berisi cairan dan posisinya di bawah kulit.

Maka sangat mungkin kista ini menyebabkan adanya benjolan yang apabila diraba dengan tangan teksturnya akan terasa lunak.

Penderita yang mengalami benjolan karena kista yang ukurannya lebih dari 2,5 cm akan sangat mungkin merasa tidak nyaman ketika beraktivitas.

Hal itu karena benjolan akan terasa sakit. Langkah paling tepat yang bisa diambil adalah berkonsultasi dengan dokter untuk mengatasi benjolannya.

Demikian ulasan tentang penyebab benjolan dibawah dagu pada anak yang perlu diketahui dan diwaspadai orang tua.

Beberapa kondisi wajar terjadi, namun tindakan yang paling baik tentunya memeriksakan ke dokter agar memperoleh penanganan terbaik. Hal ini untuk mengurangi kemungkinan terburuk terjadi.***

Editor: Rian Dwi Atmoko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah