Mengenali Gejala Alergi Pada Bayi Mpasi serta Tips memberikan MPASI yang Benar

13 Juli 2022, 13:10 WIB
Alergi pada bayi mpasi /Yan Krukov/Pexels

INFOTEMANGGUNG.COM - Mpasi adalah nama lain makanan pendamping ASI yang hanya bisa diberikan ke bayi berusia 6 bulan atau lebih.

Namun tidak semua bayi cocok dengan makanan yang diberikan oleh karena itu sering adanya alergi pada bayi mpasi.

Alergi ini bisa disebabkan oleh satu atau lebih makanan pendamping ASI. Ada pula gejala yang ditimbulkan oleh beberapa bayi setelah memakan makanan tersebut.

Akan dijelaskan juga tips tentang mpasi pada bayi untuk para ibu muda.

Gejala Yang Timbul

Alergi pada bayi mpasi biasanya akan muncul dengan berbagai gejala yang bisa diamati dengan mata telanjang. Ada pula beberapa contoh makanan yang menyebabkan bayi mengalami alergi.

Baca Juga: Ciri Ciri Bayi Siap MPASI Secara Fisik dan Psikologis

Beberapa gejala yang muncul saat alergi meliputi gatal, ruam atau kulit memerah, muntah, diare dan batuk.

Terkadang juga ada yang mengalami pembengkakan di daerah wajah, bibir serta lidah dan yang paling parah bisa sampai hilang kesadaran.

Jika bayi sudah mengalami gejala berat seperti lidah membengkak, kesulitan bernafas dan saluran tenggorokan mulai menyempit.

Para orang tua harus mendatangi atau memanggil dokter untuk mendapatkan pertolongan dan perawatan bagi bayi.

Sedangkan untuk makanan apa saja yang biasanya menimbulkan alergi bayi adalah telur, kerang, udang, susu, ikan, kacang mede dan kenari. Makanan lainnya berupa kacang-kacangan, gandum dan kedelai.

Susu yang sering menimbulkan alergi adalah susu sapi dan biasanya muncul pada bayi usia 4-6 bulan. Oleh karena itu, lebih baik para ibu memberikan ASI eksklusif agar terhindar dari masalah ini. Olahan susu pun perlu dihindari.

Tips Mpasi Yang Baik Dan Benar

Sebagai ibu muda tentu saja akan merasa khawatir jika bayinya mengalami alergi karena mpasi.

Namun tidak perlu risau karena para ibu muda sekalian bisa menerapkan tips di bawah ini agar mpasi berjalan sesuai harapan, diantaranya:

1. Memperkenalkan Sayur Dan Buah

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa ada beberapa makanan yang sering menimbulkan alergi. Untuk mengurangi risiko tersebut bisa menggunakan sayuran dan buah sebagai makanan pendamping ASI.

Contohnya adalah brokoli, melon, alpukat, pisang, ubi, kentang dan wortel. Bisa juga dengan memberikan bubur atau sereal khusus bayi saat masa mpasi.

Karena sereal dan bubur sudah mengandung mineral dan vitamin untuk kebutuhan mikronutrien bagi bayi. Campurkan dengan ASI agar kaya rasa dan nutrisi.

2. Memberikan Makanan Secara Bertahap

Saat ingin memulai mpasi pada bayi, ibu sebaiknya memberikan salah satu jenis makanan saja. Hal ini juga untuk memudahkan para ibu mengidentifikasi makanan apa saja yang menimbulkan alergi pada bayi.

Pemberian jenis makanan baru secara bersamaan kurang efektif dilakukan karena akan merepotkan para ibu jika bayi mengalami gejala alergi.

Kenalkan makanan baru dengan jangka waktu sekitar 3 sampai 5 hari terlebih dahulu.

3. Memperhatikan Reaksi Bayi

Di atas sudah dijelaskan beberapa gejala yang akan timbul jika bayi mengalami alergi. Gejala tersebut akan muncul beberapa jam setelah bayi mengkonsumsi makanan jenis baru. 

Hentikan makanan tersebut jika menimbulkan alergi. Gejala yang timbul akan berbeda setiap bayi namun ibu harus lebih peka terhadap perubahannya.

4. Memberikan ASI

Mpasi adalah makanan pendamping walaupun melakukan mpasi ibu wajib memberikan ASI untuk bayi.

Selain sebagai sumber nutrisi utama, ASI juga mampu menurunkan risiko alergi pada bayi. ASI masih dibutuhkan bayi sampai usianya mencapai 2 tahun.

5. Menghindari Makanan Tertentu

Sebelum bayi menginjak usia 1 tahun sebaiknya bayi menghindari makanan tertentu agar tidak mengalami alergi.

Makanan tersebut adalah madu karena bayi bisa mengalami keracunan makanan jika dikonsumsi. Sedangkan keju atau yogurt bisa dikonsumsi saat bayi berumur 9 sampai 10 bulan.

Dengan penjelasan di atas diharapkan para ibu mulai aware tentang gejala alergi pada bayi mpasi. Serta memahami bahwa mpasi hanya makanan pendamping bukan pengganti ASI.

Karena bayi sangat membutuhkan ASI sampai berusia 2 tahun.***

Editor: Rian Dwi Atmoko

Tags

Terkini

Terpopuler