Network
INFOTEMANGGUNG.COM - Disney, mungkin kamu sudah tak asing lagi dengan nama ini. Disney adalah sebuah perusahaan di dunia hiburan dan merupakan media terbesar di dunia. Disney didirikan pada 16 Oktober 1923 oleh Walt Disney dan Roy Oliver Disney.
Disney menyajikan berbagai jenis kartun yang seru dan digemari tak hanya oleh anak-anak, tapi juga oleh semua kalangan. Selain seru, banyak pesan-pesan moral, menjadikan kartun di dalam Disney cocok untuk anak-anak hingga dewasa. Kehidupan indah yang digambarkan di dalam Disney membuat setiap orang ingin seperti pemeran utama.
Banyak sekali kartun dalam Disney yang menceritakan peperangan antara kebaikan melawan kejahatan. Walt Disney juga menyajikan kartun dengan akhir kisah yang indah dan menarik, dimana semua pemeran utama mendapatkan kebahagiaan selamanya dan terbebas dari kejahatan.
Baca Juga: Kunci Jawaban WOW Level 116, Melangkah Maju ke Level Selanjutnya Dengan Lebih Mudah
Seperti yang kita tahu, banyak sekali kartun-kartun Disney yang sudah ditayangkan dan beredar di seluruh dunia. Mulai dari Mickey Mouse, A Little Mermaid, Snow White, Beauty and The Beast, dan lain-lain. Semua akhir cerita dari kartun ini rata-rata sama. Yang baik akan menang dan yang jahat akan dikalahkan.
Namun, tahukah kamu, di balik kisah indah dan menyenangkan dalam kartun Disney, terdapat kisah kelam dan menyeramkan di baliknya? Jika dibandingkan, sangat tidak cocok untuk ditayangkan di kalangan anak-anak. Sederet kartun tersebut menyimpan segudang kengerian. Kartun apa saja dan seperti apa kisahnya? Simak selengkapnya berikut ini!
1. A Little Mermaid
Dalam Disney, A Little Mermaid menceritakan tentang perjuangan seorang putri duyung dalam mendapatkan cinta. Ia telah jatuh cinta kepada Pangeran Eric yang merupakan seorang manusia. Demi mendapatkan cintanya, Ariel merelakan suara indahnya ditukar dengan kaki. Untuk melepas kutukannya itu, Ariel akhirnya menikah dengan Panngeran Eric dan hidup bahagia selamanya.
Berbeda jauh dengan cerita di Disney, di versi pertamanya yang ditulis oleh Hans Cristian Andersen, Putri duyung tersebut selama memiliki kaki, ia merasa tersiksa. Kakinya sangat sakit sepanjang waktu seolah-olah ia berjalan dengan menggunakan pisau. Ariel selalu berjuang setiap waktu melawan rasa sakitnya tersebut. Pangeran Eric tak bisa membantu putri duyung yang malang itu. Ia memutuskan untuk menikahi wanita lain.
Ariel sakit hati dan berputus asa. Dirinya ditawarkan sebuah pisau untuk menikam sang pangeran. Bukannya melakukan hal itu, Ariel lebih memilih melempar dirinya ke laut dan seketika ia berubah menjadi buih. Dia hilang begitu saja setelah semua yang dia lalui untuk Pangeran Erik.
