Network
“Opini saya: menjadi manusia yang baik bukan berarti harus tolerate to everything cz we have our line is Islam, very clear, dan menoleransi semua hal artinya kita tidak punya prinsip yang kuat yang kita pegang.”
“Dan berislam yang baik bukan bukan berarti akan menghancurkan, membenci, apalagi menyakiti individu yang ‘berdosa’ jika dilihat dari Qur’an (whatever is it, LGBTQ, Alcoholic).” Tutupnya pada kolom komentar.
Bukan hanya netizen saja yang mengkritisi statement Gitasav. Herjunot Ali, seorang artis papan atas sekaligus pemaain film ternama di Indonesia ikut angkat suara mengenai hal tersebut.
Baca Juga: Ini Daftar Pacar Kaesang Sebelum Erina, Ada yang Masih Bucin
Pada instastory-nya di akun Instagram miliknya @/herjunotali_studio, ia menuliskan.
“Gw selalu bela hak hidup orang. Itu enggak boleh ilang, apa pun orientasi seksualnya. Tapi hal yag paling salah itu adalah ketika lo maksa orang lain punya pendapat yang sama dengan lo, dan lo anti kritik dengan mereka yang berbeda pendapat sama lo.”
“Itu salah besar. Tapi budaya, keyakinan agama dan terutama peraturan negara itu enggak ada tawar2an…Gw ada dipihak Qatar, TITIK.”
“Gw enggak bennci dan anti LGBTQAI+nya. Gw hanya benci hal-hal munafik.”
“Orang-orang/kelompok/negara yang biasanya ngurus moralitas, sendirinya keadaan internal mereka juga masih ancur secara ekonomi, diskriminassiras termasuk juga orientasi seksual.”
Baca Juga: Maia Estianty Sindir Pinkan Mambo Secara Halus: Hidup ini Hanya Sandiwara
