Cerita Dongeng Myanmar (Birma): Empat Boneka Kayu yang Sakti

- 4 Agustus 2022, 18:04 WIB
Empat Boneka Kayu yang Sakti
Empat Boneka Kayu yang Sakti /Alamy/

INFOTEMANGGUNG.COM – Cerita dongeng asal Myanmar (Birma) ini mengisahkan Aung, nama pembuat boneka yang memutuskan untuk berkelana karena ingin memiliki kehidupan yang berbeda.

Oleh ayahnya dia dibekali empat boneka kayu yang masing-masing memiliki kesaktian yang bisa membantunya.

Boneka pertama adalah boneka Raja para dewa, yang memiliki kebijaksanaan. Boneka kedua adalah makhluk berwajah hijau yang memiliki kekuatan besar.

Baca Juga: Cerita Dongeng Hans Christian Andersen: Jubah Baru Sang Kaisar

Boneka ketiga memiliki kekuatan sihir dan penuh pengetahuan. Boneka keempat adalah pertapa yang memiliki kebaikan.

Ayahnya berpesan bahwa bagaimanapun situasinya, kekuatan dan pengetahuan harus selalu melayani kebijaksanaan dan kebaikan. Bukan sebaliknya. Setelah itu Aung pergi berkelana.

Saat malam tiba, Aung berada di tengah hutan dan ingin tidur tapi khawatir apakah aman. Dia kemudian bertanya pada boneka kayu Raja.

Baca Juga: Cerita Dongeng Hans Christian Anderson: Sang Putri Sejati dan Tiga Butir Kacang Polong

Seketika boneka itu muncul seperti manusia dan memintanya melihat teliti ke sekeliling. Kemudian boneka Raja itu kembali ke wujudnya semula.

Benar saja ternyata ada bekas jejak singa di sekitarnya. Jadi malam itu Aung tidur di atas pohon dan selamat.

Hari berikutnya dia tidur di sebuah gua, saat terbangun ia melihat ada kereta kuda berisi banyak barang mahal.

Baca Juga: Cerita Dongeng Yunani Kuno: Icarus dan Daedalus, Asal Mula Nama Laut dan Pulau Icaria

Ia kemudian bertanya pada boneka hijau, yang malah menggunakan kekuatannya untuk mengusir orang yang membawanya. Saat didekati, Aung senang karena berarti semua barang itu miliknya.

Namun ternyata ada seorang gadis yang ketakutan bersembunyi di bawah kereta. Mala, nama gadis itu, adalah anak dari pemilik barang yang dibawa.

Sebenarnya semuanya milik ayahnya, tapi kini jadi milik Aung. Mala menyebutnya perampok. Aung kemudian bertanya pada boneka pengetahuan, apa yang harus dilakukannya sekarang.

Baca Juga: Cerita Dongeng Myanmar: Burung Keberuntungan dan Si Penebang Kayu

Dengan nasihat dari boneka itu, Aung kemudian menjadikan barang itu sebagai modal untuk berdagang. Karena memang dasarnya pandai, Aung menjadi pedagang yang sukses.

Namun Mala masih tidak mau bicara padanya, bujukan apapun tidak diindahkannya. Suatu hari Mala melarikan diri dan kembali ke rumah ayahnya.

Saat itulah Aung menyadari bahwa ia belum pernah bicara dengan boneka keempat, boneka pertapa.

Baca Juga: Cerita Dongeng Yunani Kuno: Kisah Asal Mula Nama Benua Europa

Boneka itulah yang menegurnya dengan mengingatkan Aung pada pesan ayahnya. Bahwa kekuatan dan pengetahuan harusnya melayani dan melengkapi kebijaksanaan dan kebaikan.

Akhirnya Aung mengubah kepribadiannya. Ia mulai rajin bersedekah dan melakukan banyak kebaikan. Akhirnya kekayaan yang dimilikinya bisa membuatnya bahagia karena bisa membantu orang lain.

Suatu hari saat ia membawakan makanan ke kuil, ia bertemu dengan Mala dan ayahnya yang tampil sederhana.

Baca Juga: Cerita Dongeng Suku Indian: Asal Usul Buah Strawberry, Menarik Dibaca Untuk Edukasi Sebelum Tidur

Aung kemudian meminta maaf pada pria yang barangnya diambilnya dulu. Aung bersedia mengembalikan semuanya sebagai permintaan maaf.

Tapi pria itu juga bijaksana. Akhirnya Aung diangkat menjadi rekan kerja dan mereka bekerja sama berdua. Hingga suatu hari Aung akhirnya bisa menikah dengan Mala dan hidup berbahagia.

Keempat boneka sakti itu tetap diletakkan di ruangan khusus dan sesekali Aung meminta saran dari mereka agar hidupnya tetap bahagia.

Cerita dongeng dari Myanmar ini ingin mengajarkan bahwa kebijaksanaan dan kebaikan itu lebih penting daripada hanya sekedar memamerkan kekuatan dan kepandaian semata. Jadi semuanya harus saling melengkapi agar hidup bisa dijalani dengan baik.***

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah