Cerita Dongeng Jerman: Jubah Bulu Beruang, Kisah Teladan yang Ajarkan Anak Untuk Menghargai Penampilan Orang

- 3 Agustus 2022, 14:22 WIB
cerita dongeng tentang tentara yang mengubah nasib dengan mengenakan jubah bulu beruang
cerita dongeng tentang tentara yang mengubah nasib dengan mengenakan jubah bulu beruang /sites.pitt.edu/

Hingga pada suatu hari seorang saudagar kaya tertarik dan menyukai tentara ini. Meskipun penampilannya buruk dan bau, ia melihat orang ini hatinya baik. Karena itu dia menawarkan apakah tentara itu mau menikahi salah satu anak perempuannya.

Dari tiga anak perempuan si saudagar itu, hanya anak bungsunya yang bersedia menikah dengan tentara ini. Karena ia mendengar kebaikan yang diceritakan oleh ayahnya. Sementara kedua kakaknya langsung merasa jijik dan menolak.

Baca Juga: Cerita Dongeng Mitos Yunani Kuno: Pandora, Rasa Ingin Tahu Berakibat Bencana

Untuk menandai perjanjian pernikahan, si tentara itu melepaskan cincin dari tangannya. Lalu memuntirnya sehingga menjadi dua cincin. Satu diberikannya pada gadis bungsu itu dan satunya dipakainya sendiri. Lalu dia pergi dan berjanji akan kembali setelah waktunya tiba.

Setelah tahun ketujuh selesai dijalankan, tentara ini lalu mengubah penampilannya. Dia mandi, bercukur, dan melakukan semua prosedur kebersihan. Akhirnya dia bisa tampil dengan keren dan tampan, dan memiliki banyak uang.

Saat kembali ke rumah si saudagar, semua tidak mengenalinya. Tapi si gadis bungsu itu melihat cincin yang berpasangan dengannya dan merasa senang karena ternyata suaminya tampan dan kaya.

Baca Juga: Cerita Dongeng China: Dewa Api Sang Pemberi Pelajaran Berharga Bagi Kehidupan

Kedua kakaknya merasa sangat menyesal telah menghina tentara itu sehingga akhirnya mereka membunuh diri mereka. Anak tertua menggantung dirinya di pohon, dan anak yang kedua menenggelamkan dirinya di sumur.

Akhirnya roh itu merasa senang, karena dari satu nyawa yang terlepas, dia mendapatkan dua nyawa pengganti sebagai pelayannya.

Cerita dongeng dari Jerman ini sebenarnya ingin mengajarkan bahwa kita tidak boleh memandang orang hanya dari penampilannya saja. Cerita ini termasuk dalam kumpulan cerita dongeng rakyat yang masih dikenang hingga sekarang.***

Halaman:

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: sites.pitt.edu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah