Baca Juga: Cerita Dongeng: Malin Kundang si Anak Durhaka
Setelah disetujui pihak Belanda, Pitung menyerahkan diri. Sayangnya, Belanda mengingkari persetujuan yang sudah dibuat sebelumnya.
Belanda justru menembaki tubuh si Pitung dengan peluru emas. Tubuh Pitung bersimbah darah dan nyawanya tidak tertolong.
Sesudah meninggal, makamnya dijaga oleh tentara karena dipercaya bahwa Pitung akan bangkit kembali. Meski begitu, hingga saat ini makam dan rumahnya sangat terawat dengan baik.
Itulah cerita dongeng si Pitung yang berusaha melawan Belanda dan berkorban demi rakyat jelata. Pesan moral kisah rakyat ini adalah berbuat baiklah demi menegakkan keadilan, meskipun taruhannya adalah nyawa. Jangan memiliki hati jahat dan licik seperti Babah Liem dan Schout Heyen.***