Cerita Rakyat: Putri Mandalika, Legenda Bau Nyale NTB

6 Juni 2022, 13:20 WIB
Cerita Rakyat: Putri Mandalika, Legenda Bau Nyale NTB /dongengceritarakyat.com

InfoTemanggung.com – Cerita rakyat tentang Putri Mandalika ini dimulai di sebuah kerajaan di Lombok. Di mana sang Raja memiliki putri cantik bernama Putri Mandalika.

Putri Mandalika ini bukan hanya terkenal cantik tapi juga baik hati serta tidak suka melihat orang lain bersedih.

Banyak pangeran yang menyukai Putri Mandalika karena kecantikannya itu dan mereka berkumpul di kerajaan untuk melamarnya.

Karena banyak pangeran yang datang bersama rombongannya masing-masing, Putri Mandalika menjadi bingung harus memilih siapa yang akan menjadi suaminya.

Untuk mengatasinya, sang Raja kemudian membuat kompetisi yang dilakukan di pantai Seger Kuta, Lombok. Di sini Raja mengadakan kompetisi memanah.

Baca Juga: Cerita Rakyat: Asal Mula Terjadinya Sungai Landak Kalimantan Barat

Peraturannya sederhana, Raja akan memilih pemenang dari peserta terbaik yang bisa memanah tepat ke sasaran.

Sayangnya setelah semua pangeran mencoba, tidak ada satupun yang bisa memanah tepat ke sasaran sesuai harapan. Sehingga tidak ada yang bisa dipilih sebagai pemenang.

Akhirnya para pangeran jadi ribut berdebat hingga terjadi perkelahian. Yang menyeramkan adalah karena mereka semua membawa rombongan, kelihatannya perkelahian akan berubah menjadi peperangan di tempat.

Hal ini membuat Putri Mandalika menjadi sangat khawatir. Dia kemudian menemukan ide yang menurutnya merupakan pemecahan terbaik dari masalah ini.

Putri Mandalika lalu berkata dengan lantang,”Tolong semuanya mendengarkan! Aku tahu kalian semua bermaksud meminangku menjadi istri tapi aku tidak mungkin memilih salah satu tanpa menyakiti orang yang lain. Karena itu aku ingin bisa berguna untuk semua orang dengan berubah menjadi nyalem jadi kalian semua bisa menikmatinya.”

Baca Juga: Cerita Dongeng Sebelum Tidur: Raksasa Penjaga Gunung Merapi

Setelah mengucapkan perkataan itu Putri Mandalika segera melompat ke laut. Semua orang menjadi panik dan berusaha menemukannya tapi karena ombak yang besar, tidak ada yang berani mencoba terjun kedalamnya.

Semua berusaha mencari tapi setelah beberapa waktu tidak ada yang bisa menemukannya. Tidak lama kemudian orang-orang melihat bahwa ada banyak cacing laut yang terdampar di pantai.

Sang Raja akhirnya menyadari bahwa putrinya telah kembali dalam bentuk cacing laut agar bisa berguna untuk semua orang.

Cacing laut inilah yang kemudian disebut dengan nyale. Rasanya juga lezat jika dimasak. Itu sebabnya hingga kini banyak orang yang suka berburu cacing laut atau nyale di Lombok.

Cerita rakyat ini akhirnya menjadi legenda yang dikenal dengan Legenda Bau Nyale. Oleh masyarakat Lombok legenda ini dijadikan tradisi turun temurun menangkap nyale.

Baca Juga: Cerita Dongeng: Si Pitung Pejuang Betawi, Kisah Rakyat dari Jakarta

Akhirnya tradisi ini dijadikan sebagai festival budaya rutin tahunan setiap bulan Februari atau Maret.

Karena hanya pada musim itulah cacing laut bisa banyak ditemukan, dengan aneka warna mulai dari coklat biasa, krem hingga berwarna merah dan hijau. Secara ilmiah cacing laut ini termasuk varietas cacing Palolo yang langka (Eunice viridis).

Festival Bau Nyale dilaksanakan setiap bukan ke-10 kalender Sasak pada waktu mendekati bulan purnama. Lokasinya di pantai Seger Kuta.***

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: dongengceritarakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler