Network
Bugget yang dikeluarkan mungkin hanya seribu rupiah. Tapi biaya parkir motor dua kali lipat dari biaya yang dikeluarkan saat berada di tempat fotokopi.
Fakta ketiga, yaitu tukang parkir yang berada di ATM. Tidak semua orang yang berada di ATM mengambil uang. Ada pula yang hanya sekedar transfer, isi saldo setor tunai, dan lainya.
Tapi seolah untuk yang mengambil uang di ATM merasa uangnya sudah habis duluan hanya untuk membayar parkir.
Fakta keempat, tukang parkir yang ada di franchise mini market. Di halamannya tertulis dengan jelas ada sebuah papan yang bertuliskan “Bebas Biaya Parkir”. Tapi kenyataanya malah ada tukang parkir yang berjaga.
Fakta kelima, saat berhenti di jalan kurang dari satu menit. Ketia berada di jalan dan ada sebuah notifikasi, pasti menepi sebentar.
Lalu cek notifikasi itu apakah sangat mendesak atau tidak. Itu hanya membutuhkan waktu hanya beberapa detik saja. Tapi tiba-tiba ada tukang parkir yang datang.
Fakta keenam, untuk bisa terbebas dari biaya parkir, banyak yang sengaja tidak membawa uang cash. Sekarang cara itu sudah tidak berlaku lagi.
Beberapa tukang parkir ada yang menyamar menjadi sebuah karyawan di SCBD, Sudirman Central Business District. Tukang parkir juga mengenakan lanyard atau tanda pengenal.
Mereka juga telah mempersiapkan print out kode Qris, sehingga bila ada pemilik kendaraan yang berkata tidak membawa uang cash, bisa membayar dengan metode scan.
Baca Juga: Review Gold Coast Australia Tempat Wisata Surfing Terbaik di Dunia
