Sebelum mengkritik fasilitas di tempat KKN, tanpa ragu mereka menyebut daerah tempatnya KKN. Mereka ini adalah mahasiswa Universitas Negeri Padang yang mendapatkan bagian KKN di Desa Bungus, Teluk Kabung, Sumatera Barat.
Bukan hal yang mengherankan lagi, jika daerah yang ditentukan sebagai KKN merupakan daerah terpencil dan kekurangan. Memang tujuan utama dari KKN adalah untuk membantu pembangunan desa.
Dalam video viral itu, sejumlah 9 mahasiswi mengeluhkan susahnya menjalani kehidupan di sana. Hal ini terkait fasilitas penyediaan untuk KKN.
"Air nggak ada, mandi di musholla, rumah bayar, uang nggak ada," keluh mereka sambil tertawa.
Baca Juga: Viral! Pengerjaan Skripsi Hampir Siap Sidang, File Data Tiba-tiba Malah Hilang
"Diusir? Ngontrak bayar pula. Pusing lah pala," tambahnya. Tentu saja hal ini menjadi penghinaan terhadap warga desa tersebut, yang langsung merasa sakit hati.
Belum genap ada seminggu, satu kelompok KKN ini dikumpulkan oleh pihak desa. Lalu, meminta menghubungi dosen pembimbing lapangan untuk menyelesaikan masalah, menemui kepala desa dan camat wilayah tersebut.
Video berikutnya, memperlihatkan pada malam harinya. Kelompok mahasiswa KKN Bungus ini diusir warga, tengah membereskan barang-barangnya. Warga yang menunggu di luar tampak diliputi rasa kecewa dan geram.
Memang sudah biasa sulitnya mencari air ketika menjalani KKN di desa terpencil. Namun, tidak seharusnya mengkritik negatif sampai diunggah di media sosial.