Dua Orang Ini Selamat Meski Jatuh Dari Ketinggian 10 KM, Kok Bisa?

- 2 Juni 2023, 11:44 WIB
Dua Orang Ini Selamat Meski Jatuh Dari Ketinggian 10 KM, Kok Bisa?
Dua Orang Ini Selamat Meski Jatuh Dari Ketinggian 10 KM, Kok Bisa? /Pexels.com / Loe Moshkovska/

 

INFOTEMANGGUNG.COM - Pernahkah kamu melihat  fenomena orang yang jatuh dari ketinggian setinggi puncak gunung Semeru tapi masih hidup? Sulit dipercaya, bukan, jika memang benar ada yang seperti itu? Namun nyatanya fenomena tersebut pernah terjadi di dunia ini. Apa itu? Siapa mereka dan kenapa hal itu bisa terjadi? Simak penjelasan selengkapnya!

Bumi adalah satu-satunya planet yang memiliki kehidupan di dalamnya. Bumi memiliki gaya gravitasi yang dapat menarik seluruh benda, makhluk, dan partikel ke dasar agar tidak terjatuh saat bumi bergerak.  Itulah sebabnya kita tidak melayang mengikuti pergerakan bumi. Kita tak perlu khawatir akan ikut terbawa saat bumi mengelilingi matahari, karena gaya gravitasi telah mengendalikan semuanya.  

Kita tentu sudah tak asing lagi dengan pahlawan super seperti Spiderman, Ironman, Power Ranger, dan pahlawan idolamu lainnya. Kita bisa melihat di layar, aksi mereka begitu menakjubkan sampai membuat kita ingin menjadi seperti mereka saat kecil.

Baca Juga: Baru Diluncurkan, Lagu Terbaru Happy Asmara Shopee Maszeh Langsung Viral & Bertabur Pujian Netizen

Mereka jatuh dari ketinggian pun masih bisa berpijak di kaki sendiri, bahkan mereka dibantu menggunakan alat/pengaman. Namun, ketika kita beranjak dewasa, barulah sadar hal itu hanyalah akting belaka. Percaya tidak percaya, ternyata ada juga, loh, di kehidupan nyata orang yang jatuh dari ketinggian tapi masih hidup, bahkan tidak luka sama sekali. 

Jatuh dari ketinggian bisa berbahaya bagi siapapun yang mengalaminya. Jatuh bisa menyebabkan luka, baik yang parah maupun luka kecil. Bahkan tak jarang bisa menghilangkan nyawa dalam sekejap. Jangankan dari ketinggian, tergelincir saja kita sudah merasakan sakit luar biasa.

Tapi, percayakah kamu bahwa di dunia ini ada orang yang masih hidup setelah jatuh dari ketinggian 10 km? Kenapa bisa seperti itu? Apa kamu percaya mereka memiliki kekuatan super? Ini dia orang-orang ajaib itu. 

1.  Vesna Vulonic

Kisahnya dulu, pada tanggal 26 Januari 1972, ada seorang pramugari bernama Vesna Vulonic sedang bertugas di sebuah pesawat bernama JAT Yugoslav Airlines penerbangan 357. Tiba-tiba pesawat yang ditumpangi Vesna meledak di udara.

Akibatnya, Vesna terjatuh dari ketinggian lebih dari 10 km atau 10.159 meter. Ketinggian tersebut setara dengan 3 tumpukan Burj Khalifa yang berada di atas 2 tumpukan puncak gunung tertinggi di pulau Jawa yaitu gunung Semeru.

Pramugari itu tak mengenakan parasut. Vesna jatuh terperangkap di bagian belakang pesawat dan ia mendarat di atas salju. Bisa dibayangkan betapa tingginya posisi Vesna jatuh saat itu? Betapa mengerikan jika kita ada di posisinya. 

Selain Vesna, ada juga korban lain dalam pesawat yaitu sebanyak 27 penumpang dan kru tewas. Hanya Vesna saja satu-satunya orang yang masih hidup dalam kecelakaan itu. Karena kejadian yang ia alami, Vesna berhasil memegang rekor dunia sebagai orang yang jatuh dari ketinggian tanpa parasut.

Berdasarkan penyelidikan, penyebab meledaknya pesawat tersebut yaitu disebabkan oleh ledakan bom di dalam bagasi pesawat. Pesawat terbagi menjadi beberapa bagian. Vesna sempat terjepit di meja troli makanan. Namun, karena hal itulah salah satu alasan wanita kelahiran 1950 itu selamat. 

Saat dilarikan ke rumah sakit, Vesna Vulonic sempat mengalami koma berhari-hari. Ia juga mengalami kelumpuhan total dari pinggang hingga kakinya. Beruntungnya, Vesna bisa sembuh dari kelumpuhan itu berkat kerja keras para dokter.

Kecelakaan yang dialami pramugari itu menimbulkan trauma yang mendalam. Keinginan Vesna untuk bekerja kembali sebagai pramugari lebih besar ketimbang rasa traumanya. Ia meminta kepada pihak JAT Airways untuk mempekerjakannya kembali. Sayangnya permintaan Vesna tak dipenuhi karena pihak JAT menilai bahwa keberadaan Vesna justru memberikan dampak negatif bagi para penumpang yang mengenalnya. Meski begitu, Vesna tetap dipekerjakan di bagian back office.

Pada tahun 1990-an, Vesna dipecat secara tidak hormat karena keikutsertaannya dalam unjuk rasa melawan pemerintah. Selain itu, ia juga memiliki kehidupan yang malang. Vesna Vulonic mengalami sindrom korban selamat sehingga ia hidup dalam pengasingan.

Tak hanya itu, kehidupan rumah tangganya pun selalu berakhir dengan perceraian. Hingga pada tanggal 23 Desember 2016 Vesna Vulonic ditemukan tak bernyawa  di apartemen Belgrade akibat penyakit jantung.

2. Alan Magee

Alan Magee adalah seorang tentara angkatan udara asal Amerika pada Perang Dunia II. Pada 3 Januari 1943, sayap kanan pesawat yang ditumpangi Alan Magee yakni bernama B-17 Flying Fortress. Pesawat tersebut ditembak oleh penerbang Luftwafffe Jerman.

Alan Magee mengalami luka akibat tembakan, namun ia berusaha untuk keluar dari senapan pesawat. Kondisi pesawat yang kehilangan sayap kanan mengakibatkan pesawat yang ditumpangi Alan Magee menjadi tak terkendali.

Pada akhirnya tentara itu memilih untuk melompat dari ketinggian 6.000 meter tanpa parasut, karena parasutnya telah terbakar di dalam pesawat. Jika dianalogikan, Alan Magee sama saja seperti jatuh dari atas dua tumpukan puncak gunung Semeru.

Baca Juga: 3 Film ini Cocok Ditonton Untuk Peringati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN)

Alan Magee mendarat di atap kaca gedung stasiun kereta api St. Nazaire. Tim penyelamat menemukan ia terkapar di lantai.

Alan Magee mengalami 28 luka akibat  serpihan, beberapa bagian tulang patah, luka di bagian hidung dan mata, kerusakan paru-paru dan ginjal, serta tangan kanannya nyaris putus.

Meski luka yang dialami oleh Alan Magee separah  itu, beruntung ia masih bisa selamat. Tapi tetap saja, Alan Magee tetap ditangkap oleh musuh. 

Kenapa Mereka Bisa Selamat?

Faktor yang menyebabkan kedua orang tersebut selamat yaitu dipengaruhi oleh tempat mereka mendarat. Seperti yang telah diketahui, Alan magee jatuh di atap kaca, sedangkan Vesna Vulconik mendarat di atas tumpukan salju.

Lain halnya jika mereka berdua jatuh di atas permukaan keras seperti tanah. Sudah pasti nyawa mereka langsung melayang. Tapi bagaimana dengan air? Sedangkan air bukanlah permukaan yang keras. Kemungkinan selamat jatuh di atas air hanya beberapa persen saja. Jatuh di atas air akan sama sakitnya. Meski selamat, besar kemungkinan akan tenggelam.

Lantas apa yang harus dilakukan saat seseorang ada di posisi tersebut? Selain mencari pendaratan aman seperti tumpukan salju, pohon, atap rumah, dan lainnya, maka meregangkan tangan serta kaki menjadi pilihan yang tepat. Hal itu dilakukan guna memperlambat gaya hambat udara (air resistance).

Gaya hambat udara merupakan suatu gaya yang menahan suatu benda agar terjatuh lebih pelan. Contohnya seperti pada kertas dan koin saat dijatuhkan secara bersamaan. Maka yang terjadi, kertas akan lebih lambat jatuh dibanding koin karena kertas memiliki permukaan lebih lebar sehingga lebih banyak menahan udara di bawahnya.***

Editor: Kun Daniel Chandra

Sumber: YouTube Kok Bisa?


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x