Desa Wisata Cepit Temanggung Gelar Tradisi Rejeban Plabengan, Bupati Turun Tangan Cukur Rambut Gombak

- 4 Februari 2023, 15:21 WIB
Desa Wisata Cepit Temanggung Gelar Tradisi Rejeban Plabengan, Bupati Turun Tangan Cukur Rambut Gombak
Desa Wisata Cepit Temanggung Gelar Tradisi Rejeban Plabengan, Bupati Turun Tangan Cukur Rambut Gombak /Tangkapan Layar/mediacenter.temanggungkab.go.id/

INFOTEMANGGUNG.COM – Desa wisata Cepit Temanggung kembali gelar tradisi Rejeban Plabengan dan Gebyar Seni pada Jumat, 3 Februari 2022. Kegiatan ini dilaksanakan tepatnya di Dusun Cepit, Desa Pagergunung, Kecamatan Bulu, Temanggung.

Dalam perayaan tradisi Rejeban Plabengan itu hadir Bupati Temanggung, HM. Al Khadziq beserta pejabat lain seperti Ketua TP PKK, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, serta Kepala Desa Pegergunung.

Masyarakat dan komunitas-komunitas pun turut hadir memeriahkan acara tersebut. Tradisi Rejeban Plabengan yang dilaksanakan di desa wisata Cepit memang merupakan tradisi turun temurun yang dilaksanakan di bulan Rajab sesuai penanggalan kalender Islam.

 Baca Juga: Wisata Papringan Wisanggeni, Nikmati Hutan Bambu dan Taman Lampion di Temanggung!

Dalam sambutannya, Bupati Temanggung mengatakan jika Sadranan Plabengan merupakan tradisi yang masuk dalam agenda rutin Kabupaten Temanggung.

“Kegiatan ini bukan hanya milik masyarakat Cepit Papergunung, akan tetapi juga menjadi agenda rutin yang dipamerkan oleh Kabupaten Temanggung kepada seluruh Indonesia. Oleh karenanya, masyarakat dari Temanggung bahkan luar Temanggung bisa mengikuti acara sadranan dan ikut berdoa,” ujarnya.

Ritual Cukur Rambut Gombak di Perayaan Rejeban Plabengan  

Bagi warga di lereng Gunung Sumbing, ritual cukur rambut gombak ini adalah mencukur kepala anak yang berambut gombak. Prosesi cukuran rambut dilakukan oleh tujuh orang yang terdiri dari sesepuh desa, orang tua, kakek nenek dari pihak bapak dan ibu.

Rambut gombak sendiri ada tiga jenis yaitu gimbal, gembel, dan kuncir. Menariknya, tidak semua anak akan memiliki rambut gombak melainkan hanya anak-anak yang terpilih saja. Jadi, rambut gombak ini dianggap sebagai anugerah.

Baca Juga: PPDB Siap Dibuka, Ini 5 Daftar SMA Terbaik di Kabupaten Temanggung Berdasarkan UTBK 2022

Di Temanggung, ritual cukur rambut gombak ini menjadi salah satu rangkaian acara di perayaan Rejeban Plabengan. Pada kesempatan kemarin, Bupati Temanggung melaksanakan upacara cukur rambut gombak kepada anak yang berambut gombak.

“Zaman dahulu cukur rambut gombak banyak dilaksanakan pada dusun-dusun di Kabupaten Temanggung, tetapi sekarang sudah jarang. Tapi, alhamdulillah masyarakat Cepit Papergunung masih melestarikan ritual yang sudah sangat jarang ini,” tuturnya.

Rejeban Plabengan, Perayaan Masyarakat Temanggung di Bulan Rajab

Ketika bulan Rajab tiba, masyarakat Temanggung khususnya di desa wisata Cepit mengadakan tradisi Rejeban Plabengan yang memiliki serangkaian acara.

Acara ini meriah karena diawali dengan kirab dimana masyarakat mengenakan pakaian adat lalu mengarak hasil bumi serta tumpeng menuju ke Punden Plabengan.

Tradisi ini merupakan bentuk syukur kepada sang pencipta akan anugerah berupa kekayaan alam, hasil bumi, dan dimaknai sebagai pemersatu lapisan masyarakat.

 Baca Juga: Menteri PUPR Resmikan Situs Umbul Jumprit, Dorong Wisata Religi di Kabupaten Temanggung

Dalam sambutannya, Bupati Temanggung juga mengingatkan untuk terus menjaga tradisi nenek moyang seperti ini. Apalagi beberapa tradisi saat ini sudah mulai jarang dilakukan contohnya adalah cukur rambut gombak itu.

“Intinya adalah nenek moyang kita mengajarkan supaya masyarakat semua hidup rukun, gesang bebrayan kanthi sae, gotong royong,” pungkasnya.***

Disclaimer: INFOTEMANGGUNG.COM tidak mengijinkan artikel dicopy paste atau dilakukan sindikasi dengan alasan apapun.

Sumber: mediacenter.temanggungkab.go.id

 

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: Mediacenter.Temanggungkab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x