Network
Berulang kali Menteri Pendidikan Nadiem Makarim menggaungkan gagasan merdeka belajar yang bisa terwujud dengan adanya campur tangan para guru penggerak yang ada di unit sekolah masing-masing.
Motto Guru Penggerak "Cepat"
Ketika Jepang terpuruk setelah kalah dalam perang dunia ke-2, Hirohito sang kaisar Jepang kala itu mengumpulkan semua jendral yang masih hidup dan bertanya kepada mereka “Berapa jumlah guru yang tersisa?“.
Ternyata bukan jenderal perang yang penting, namun guru. Sang kaisar juga berkata pada para guru itu "Sekarang ini kepada merekalah, para guru, kita akan bertumpu, bukan pada kekuatan pasukan yang ada!”
Betapa bernilainya para guru di mata sang Kaisar sama seperti betapa bernilainya para guru saat ini. Jepang menjadi negara maju dengan campur tangan dari para guru. Guru penggerak saat ini pun akan mampu mengubah Indonesia.
Sosok guru penggerak tidak lahir secara instan tetapi terlahir dari hasil sebuah proses transformasi perjalanan hidup yang panjang yang membutuhkan strategi untuk mewujudkannya.
Sebuah strategi yang bisa melahirkan para guru penggerak ialah memiliki dan menerapkan "nilai-nilai positif" yang dijalankan bersama-sama menjadi sebuah budaya sekolah yang menjadi standar pelayanan pendidikan yang termaktub dalam motto “CEPAT”
CEPAT adalah singkatan dari creative, empathy, passion, active, trust.
Motto Guru Penggerak "CEPAT " merupakan jargon yang mesti dimiliki dan dipahami serta dipedomani setiap guru di sekolah supaya terpatri dalam sanubari mereka untuk menjadi sosok gurupenggerak "superteacher” untuk kemajuan pendidikan dimasa depan.
Baca Juga: Modul 2.2 Guru Penggerak Pembelajaran Sosial dan Emosional, Cara Bertahan dari Masalah
Uraian Motto “C-E-P-A-T” ialah sebagai berikut:
