Baca Juga: Lewat Pelatihan IKM Tembakau Lembutan, Bupati Ajak Masyarakat Kembangkan Inovasi dan Kreativitas
Asuransi diharapkan juga bisa meringankan beban petani jika terjadi kerugian atau masalah dalam kegiatan budidaya tembakau di Temanggung.
“Mudah-mudahan asuransi usaha tani tembakau bisa diterapkan di lingkungan petani tembakau tahun depan. Melalui program ini, pemerintah berpikir bahwa DBHCHT harus memberikan kesejahteraan petani,” imbuh Ardi.
Di sisi lain, menurut Ardi, diadakannya Ekspo Bumi Makukuhan juga bisa jadi ajang bagi petani tembakau untuk menunjukkan bahwa mereka tetap mampu berkarya di tengah kondisi apapun.
Ketua Panitia Ekspo Bumi Makukuhan, Yamuhadi menambahkan jika kegiatan ini memang ditujukan untuk menggali potensi lokal serta menampilkan produk-produk olahan kerajinan masyarakat di desa Wonosari, Temanggung.
Tembakau sendiri merupakan komoditas andalan Kabupaten Temanggung selain kopi. Sedikitnya, Kabupaten Temanggung mampu memproduksi sekitar 12.000 ton tembakau kering per tahun.
Luas lahan pertanian tembakau sendiri ada sekitar 16.000 hingga 18.000 hektar yang tersebar di lereng Gunung Prau, Gunung Sindoro, dan juga Gunung Sumbing.
Produksi di tahun 2022 mengalami peningkatan setelah sebelumnya sempat menurun hingga 50 persen di tahun 2019.
Perlahan, di tahun 2021 terjadi peningkatan produksi dan pada 2022 kembali meningkat. Untuk itu, adanya asuransi usaha tani tembakau di Temanggung benar-benar membantu petani dalam melindungi usahanya dari berbagai resiko.