Sempat Populer Lalu Mati Suri, Kopi Temanggung Kini Jadi Idola Para Barista

- 23 November 2022, 11:51 WIB
Sempat Populer Lalu Mati Suri, Kopi Temanggung Kini Jadi Idola Para Barista
Sempat Populer Lalu Mati Suri, Kopi Temanggung Kini Jadi Idola Para Barista /pexels.com/Burst/

 

INFOTEMANGGUNG.COM – Kopi Temanggung sudah lama menjadi primadona biji kopi nusantara bahkan dunia. Bumi Temanggung menghasilkan biji kopi arabika dan robusta. Keduanya memiliki cita rasa yang khas dan unik.

Sejarah kopi di Temanggung sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu. Di era kolonial Belanda, kebun-kebun kopi mulai dibuka di Temanggung.

Baca Juga: Ulang Tahun Kabupaten Temanggung ke-188, Pemerintah Daerah Gelar Upacara Adat

Ini merupakan kelanjutan dari populernya kopi Jawa di Eropa atau yang pada waktu itu dikenal dengan sebutan A Cup of Java.

Sempat Populer Lalu Meredup

Kepopuleran kopi Temanggung tidak lepas dari perluasan tanam paksa yang digaungkan Belanda. Pada waktu itu sekitar tahun 1830, tanam paksa kopi diberlakukan di Jawa untuk kopi arabika yang diimpor langsung dari Yaman.

Tetapi, kopi-kopi yang ada di perkebunan di seluruh dataran rendah nusantara mengalami kerusakan akibat hama karat daun.

Awal kerusakan tanaman kopi di nusantara ini terjadi di tahun 1878 dan di tahun-tahun selanjutnya, terjadi gagal panen dan gagal ekspor melanda petani kopi di Jawa.

Akhirnya, setelah gagal dengan jenis kopi arabika, didatangkanlah kopi jenis liberika yang dianggap lebih tahan hama. Nyatanya, jenis kopi ini juga gagal panen. Upaya terus berlanjut dengan mendatangkan bibit kopi baru jenis robusta.

Baca Juga: Geliatkan Sektor Pariwisata Pasca Pandemi, Pemkab Gelar Forum Investasi Temanggung

Ternyata, kopi robusta bisa bertahan di dataran rendah dan tidak lagi diserang hama daun. Pertumbuhan kopi di Temanggung pun kembali meningkat hingga menjadi salah satu produsen kopi robusta terbesar di Kawasan Jawa.

Tapi, hama kembali datang dan akhirnya kembali menggagalkan panen para petani kopi di Temanggung. Para petani akhirnya mengembangkan tanaman lain seperti kakao, kelapa, serta tembakau.

Kejayaan Baru Kopi Temanggung

Setelah lama mati suri, kini popularitas kopi Temanggung bangkit lagi. Karakter kopi yang khas membuatnya digemari banyak penikmat kopi. Bahkan, kualitas biji kopi Temanggung diakui di kancah internasional.

Temanggung sendiri merupakan penghasil kopi terbesar di Jawa Tengah dengan luas lahan sebesar 12.000 ha, dimana hampir seluruh warganya bertani kopi.

Salah satu perusahaan perkebunan kopi yang masih bertahan hingga sekarang adalah Perkebunan Rawaseneng, Temanggung, Jawa Tengah.

Biji kopi di Temanggung sangat berkualitas karena curah hujan yang cukup dan iklim yang baik. Belum lagi karakter yang dihasilkan dari lingkungan tanah dan tanaman di sekitar kopi. Kebanyakan di sekitar tanaman kopi ditanami cengkeh, tembakau, dan kakao.

Itu sebabnya, kopi Temanggung sering menjadi juara di ajang festival kopi internasional. Pada 2016 misalnya, kopi arabica dari Temanggung menjadi juara di festival kopi Atlanta. Sedangkan kopi robusta Temanggung menjuarai festival kopi di Perancis.

Kopi Beraroma Tembakau, Paling Cocok untuk Vietnam Drip

Kopi Temanggung memiliki aroma tembakau, kakao, dan brown sugar. Menurut sebagian besar barista kopi, biji kopi robusta Temanggung paling cocok dijadikan bahan baku pembuatan minuman Vietnam drip.

Metode menyeduh kopi ala Vietnam drip yaitu menyeduh kopi dengan saringan kopi yang terbuat dari bahan stainless seperti yang banyak digunakan di Vietnam.

Kopi yang diseduh di saringan kopi tadi akan menetes ke dalam gelas yang sudah diberi susu kental manis. Karakter kopi robusta yang tebal cocok dipadukan dengan susu kental manis sehingga menghasilkan minuman Vietnam drip yang manis gurih.

Baca Juga: Hari Jadi Temanggung: Prosesi Kirab Tirta Mulya Adiraja Dalam Rangka HUT Temanggung ke-188

Perkembangan kopi di Temanggung terus berlanjut dan kebun-kebun kopi di Temanggung terus berproduksi untuk memenuhi permintaan dalam maupun luar negeri.***

Disclaimer: Dilarang melakukan copy paste terhadap keseluruhan isi artikel ini untuk tujuan apapun.

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: kopen.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x