Tidak hanya itu, WordPress hosting juga memiliki tim khusus untuk membantu pengelolaan WordPress. Pemilik website juga mendapatkan plugin, tema, hingga update WordPress secara otomatis.
Meski dinamakan WordPress hosting, server ini masih dapat dipakai untuk website non-WordPress. Hanya saja, performa yang diberikan akan kurang maksimal, apabila dibandingkan dengan website berbasis WordPress.
6. Free Hosting
Sesuai dengan namanya, salah satu dari jenis jenis hosting ini secara harfiahnya gratis digunakan. Namun, pemilik website akan mendapatkan resource, performa, hingga dukungan yang sangat terbatas.
Selain itu, kemungkinan besar pemilik website harus mengatasi masalah pada server secara sendiri. Belum lagi jika nantinya ada masalah keamanan, dimana kebanyakan server free hosting dikenal kurang aman.
Maka itu, free hosting digunakan bagi pemilik website kecil yang masih belum memiliki banyak biaya. Namun jika server yang dimiliki berkembang pesat, ada baiknya untuk melakukan upgrade ke hosting premium.
Itu dia penjelasan mengenai jenis jenis hosting, mulai dari shared hosting, cloud VPS, dan lain sebagainya. Tentukan mana yang layak dipilih berdasarkan kebutuhan website itu sendiri supaya lebih optimal.***