INFOTEMANGGUNG.COM – Delapan teknologi ramah lingkungan bidang industri dan biopulping ternyata sudah mulai diterapkan di dunia, termasuk di Indonesia. Mengingat salah satu sumber polusi berasal dari bidang industri karena limbahnya yang beracun dan perlu pengolahan khusus agar menghilangkan bahayanya.
Teknologi ramah lingkungan bidang industri seringkali dikatakan wajib menerapkan teknologi hijau dan pengolahan limbah. Termasuk penggunaan biopulping pada beberapa jenis industri tertentu.
Maksud dari Teknologi Ramah Lingkungan
Industri ramah lingkungan adalah konsep dimana industri memperhatikan dan bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan yang dihasilkan oleh aktivitas produksinya. Dengan berusaha untuk meminimalkan dampak negatif produksi terhadap lingkungan dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam yang tersedia.
Baca Juga: 6 Teknologi Ramah Lingkungan Bidang Transportasi Adalah? Sudah Banyak Digunakan Sekarang
Tujuan dari industri ramah lingkungan adalah untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan, serta memperhatikan keseimbangan ekologi dan sosial dalam aktivitas produksinya.
Pengertian Teknologi Hijau
Industri ramah lingkungan dapat mencakup implementasi teknologi hijau, pengurangan emisi gas rumah kaca dan polutan udara, penggunaan sumber daya terbarukan, dan sistem manajemen lingkungan yang efektif.
Teknologi hijau (green technology) adalah teknologi yang dirancang untuk menghasilkan produk atau layanan yang ramah lingkungan, efisien dalam penggunaan sumber daya, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Tujuannya adalah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, polusi udara dan air, penggunaan bahan kimia berbahaya, serta penggunaan sumber daya alam yang terbatas.
Baca Juga: Pengertian dan Prinsip Teknologi Ramah Lingkungan, Penting Demi Kelangsungan Kehidupan
Teknologi Ramah Lingkungan Bidang Industri dan Biopulping
Berikut ini adalah penerapan delapan teknologi ramah lingkungan di bidang industri dan biopulping, di antaranya adalah:
1. Penggunaan Energi Terbarukan
Seperti panel surya, turbin angin, arus air sungai, panas bumi, pasang surut air laut, dan bebera[a hal lainnya. Semuanya dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca dari produksi energi.
2. Penggunaan Bahan Bakar Alternatif
Misalnya biodiesel atau etanol, dapat mengurangi emisi gas buang dari kendaraan dan mesin yang digunakan dalam industri.
3. Sistem Pengolahan Limbah
Seperti pengolahan air limbah, limbah padat dan juga asap pabrik, dapat mengurangi dampak negatif limbah pada lingkungan. Khususnya limbah beracun dari pabrik kimia atau dari fasilitas kesehatan.
4. Rekayasa Proses Industri
Penerapan teknologi hijau dalam rekayasa proses industri, seperti desain produk yang ramah lingkungan atau pengurangan limbah produksi, dapat mengurangi dampak negatif produksi terhadap lingkungan.
5. Sistem Penghematan Energi
Implementasi sistem penghematan energi, seperti pemantauan penggunaan energi dan optimasi efisiensi sistem produksi, dapat membantu mengurangi penggunaan energi dan emisi gas rumah kaca.
6. Teknologi Pemurnian Udara
Teknologi pemurnian udara, seperti teknologi filtrasi atau pengendapan, dapat mengurangi emisi gas buang dan polutan udara dari proses produksi.
7. Penggunaan Material Ramah Lingkungan
Penggunaan material ramah lingkungan, seperti material daur ulang atau penggunaan bahan yang lebih efisien dan ramah lingkungan, dapat mengurangi dampak negatif pada lingkungan akibat penggunaan bahan material dalam proses produksi.
8. Biopulping
Biopulping adalah proses pengolahan bubur kayu (pulp) menggunakan mikroorganisme alami yang dapat memecah lignin, yaitu bahan yang memberikan kekuatan pada kayu dan sulit dipecahkan menggunakan metode pengolahan konvensional.
Proses biopulping dengan menambahkan mikroorganisme alami, seperti jamur, bakteri, atau campuran kedua mikroorganisme tersebut, ke dalam bubur kayu. Metode ini dapat mengurangi penggunaan bahan kimia dalam proses pengolahan pulp dan menghasilkan produk pulp yang lebih ramah lingkungan.
Beberapa contoh produk yang dihasilkan dari penggunaan hasil biopulping antara lain:
Kertas dan karton: sebagai bahan baku dalam pembuatan kertas, seperti kertas koran, kertas toilet, kertas tisu, kemasan produk, karton, dan lain sebagainya.
Bahan bangunan: Pulp kayu hasil biopulping dapat digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan panel kayu, semen kayu, dan berbagai produk kayu lainnya yang digunakan dalam konstruksi bangunan.
Produk furnitur: Dapat digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan furnitur, seperti meja, kursi, dan lemari.
Delapan teknologi ramah lingkungan bidang industri dan biopulping yang disebutkan di atas telah mulai luas diterapkan di Indonesia. Tujuannya agar menjaga kelestarian alam dan mengurangi dampak buruk polusi terhadap alam dan manusia.***
Disclaimer:
1. INFOTEMANGGUNG.COM tidak mengijinkan artikel dicopy paste atau dilakukan sindikasi dengan alasan apapun.
2. Jawaban ini dimaksudkan untuk dipakai sebagai bantuan belajar, namun bukan jawaban mutlak karena mungkin saja bisa dikembangkan sesuai pemahaman masing-masing.