INFOTEMANGGUNG.COM - Beberapa waktu yang lalu, Kemendikbud dan beberapa operator sempat memberikan kuota belajar bagi pelajar di saat sekolah tutup karena pandemi. Kuota belajar ini diciptakan agar pelajar dapat belajar mandiri di rumah. Lantas, kuota belajar untuk aplikasi apa saja?
Meskipun kuota belajar memiliki nominal yang lumayan besar, namun ada pantangan bagi yang menggunakan kuota belajar ini. Selain pemakaiannya yang terbatas, kuota hanya dapat digunakan untuk beberapa aplikasi edukasi saja. Simak penjelasan lengkap mengenai kuota belajar berikut.
Pengenalan Tentang Kuota Belajar Untuk Tujuan Edukatif
Kuota belajar adalah sebuah paket kuota yang disediakan untuk mengakses aplikasi-aplikasi edukatif yang dipilih. Pada umumnya, paket yang diberikan tergantung dari tingkatan kelas yang dimiliki oleh pelajar. Semakin tinggi tingkatan pelajar, maka kuota yang didapatkan semakin besar.
Kuota belajar untuk aplikasi apa saja? Seperti yang diketahui, meski ada ribuan aplikasi edukatif di dunia, hanya segelintir saja yang dapat diakses menggunakan kuota ini. Karena itu, pelajar perlu informasi mengenai apa saja aplikasi yang dapat diakses.
Misalnya, meskipun aplikasi YouTube memiliki ribuan channel edukatif, namun Kemendikbud memutuskan untuk tidak memasukkan platform tersebut. Hal ini agar pelajar dapat lebih fokus kepada aplikasi yang edukatif secara keseluruhan.
Baca Juga: 5 Aplikasi Keyboard Arabic Terbaik dan Wajib Dicoba Bagi yang Sedang Belajar Bahasa Arab
Aplikasi dan Platform Yang Dapat Digunakan Dengan Kuota Belajar
Menurut beberapa sumber, aplikasi yang diberikan berjumlah 19 total, ditambah 5 aplikasi video conference. Aplikasi-aplikasi tersebut lebih ditelusuri dan layak untuk digunakan untuk tujuan edukasi. Lalu, kuota belajar untuk aplikasi apa saja? Simak macam-macam aplikasi yang dapat digunakan:
1. Aplikasi Video Conference
Video Conference adalah platform atau aplikasi dimana kegiatan belajar bersama secara daring dapat dilakukan. Karena itu, wajar saja jika platform ini perlu ditambahkan sebagai bagian dari kuota pelajar. Berikut platform dan aplikasi video conference yang dapat menggunakan kuota pelajar:
- Google Meet
- UMeetMe
- Cisco WebEx
- Microsoft Teams
- Zoom
Baca Juga: Rekomendasi Aplikasi Lagu Anak Anak yang Bisa Dijadikan Media Belajar Menyenangkan
2. Aplikasi Edukasi
Sesuai dengan namanya, kuota belajar bertujuan untuk memberikan akses kepada aplikasi edukatif. Karena itu, aplikasi-aplikasi di bawah ini memberikan beragam layanan seperti e-course, perpustakaan digital, dan video edukasi dari guru-guru profesional. Berikut macam-macam aplikasinya:
- AyoBelajar
- Birru
- Edmodo
- Ganeca Digital
- Eduka System
- Kipin School 4.0
- Google Classroom
- Rumah Belajar
- Quipper
- Zenius
- Ruangguru
- Microsoft Education
- mu
- Udemy
Perlu diperhatikan, jika sebagian dari aplikasi ada yang mengharuskan pelajar untuk berlangganan terlebih dahulu. Meski demikian, pelajar masih dapat membuka website resmi yang dapat diakses secara gratis.
3. Aplikasi Belajar Bahasa Asing
Aplikasi yang satu ini, dirancang khusus untuk mempermudah pembelajaran bahasa asing. Tidak hanya bahasa Inggris, aplikasi-aplikasi ini menyediakan berbagai macam bahasa yang dapat dipelajari dengan mudah dan menyenangkan. Adapun dari aplikasi-aplikasi tersebut yaitu:
- Bahaso
- Cakap
- Duolingo
Baca Juga: 6 Ide Bisnis Online Untuk Pelajar yang Menjanjikan
4. Aplikasi Religi
Edukatif tidak hanya selalu berhubungan dengan wawasan pengetahuan. Selain sebagai ibadah, agama tetap merupakan pendidikan yang pelajar khususnya masih belia perlu kuasai. Karena itu, aplikasi khusus agama dikembangkan untuk mendidik moral anak bangsa.
Satu-satunya aplikasi religi yang termasuk pada daftar ini adalah Aminin. Dengan Aminin, pelajar muslim akan dapat memahami tentang Islam secara mendalam, dimulai dari sejarah, ibadah, hingga Al-Qur’an.
5. Aplikasi WhatsApp
Meski bukan termasuk aplikasi belajar, WhatsApp dimasukkan ke daftar aplikasi yang menggunakan kuota tersebut. Ini karena WhatsApp setidaknya dapat menjadi penghubung murid ke guru, atau sesama murid lainnya.
Selain itu, WhatsApp juga memiliki grup chat, sehingga cocok untuk diskusi antar murid jika video conference terlalu boros kuota. Pelajar juga dapat mengunggah file pekerjaan rumah kepada guru melalui aplikasi tersebut.
Demikian informasi mengenai kuota belajar untuk aplikasi apa saja. Meski aplikasi-aplikasi yang terpilih memang cukup layak, sayangnya beberapa aplikasi lain yang dapat memudahkan pembelajaran tetap akan menggunakan kuota biasa. Setidaknya, pelajar dapat menggunakan kuota untuk hal yang baik.***