Inilah Penyebab dan Akibat Pengguna Menonaktifkan Antivirus Windows 10 atau Windows Defender

11 Agustus 2022, 10:09 WIB
Ilustrasi Software: Menonaktifkan antivirus windows 10 /Pixabay/Pexels.com

INFOTEMANGGUNG.COM - Antivirus Windows 10 atau lebih dikenal dengan “Windows Defender” adalah antivirus buatan Microsoft yang otomatis terpasang pada komputer atau laptop berbasis Windows 8 ke atas. 

Walaupun dikenal sebagai antivirus yang ampuh, kenyataannya banyak pengguna justru ingin menonaktifkan antivirus windows 10 tersebut. Mengapa demikian?

Pada dasarnya Windows Defender memiliki beberapa kelebihan. Mulai dari pemeriksaan virus berkala, hingga  proteksi penuh perangkat tanpa iklan pop-ups

Baca Juga: Apa Penyebab HP Panas dan Cara Mengatasinya? Berikut Ulasannya

Selain kelebihan, Windows Defender juga memiliki kelemahan yang menjadi sebab mengapa pengguna perlu menonaktifkan antivirus tersebut, berikut uraiannya:

Penyebab Windows Defender Dinonaktifkan

Sistem kerja Windows Defender yang berlaku runtime menyebabkan antivirus bekerja terus menerus tanpa henti memantau perangkat dari serangan virus maupun malware

Terlalu ketatnya proteksi tersebut ternyata menimbulkan masalah lain, yang kemudian menjadi alasan mengapa pengguna terpaksa menonaktifkan antivirus windows 10 tersebut.

1. Sulitnya Pemasangan Software Baru pada Perangkat

Walaupun memiliki segudang kelebihan, ternyata Windows Defender pun juga memiliki kekurangan. 

Baca Juga: 2 Cara Tanda Tangan di Word Hp Android dengan Mudah dan Praktis

Salah satunya yaitu pengguna sering mengalami kesulitan pada pemasangan software baru.

Hal ini disebabkan karena Windows Defender mendeteksinya sebagai virus dan akan terhapus secara otomatis oleh sistem.

2. Terjadi Gagal Fungsi (Error)

Beberapa pengguna mengalami kesulitan dalam membuka Windows Defender. Biasanya ditandai dengan munculnya keterangan error pada menu Windows Defender. 

Baca Juga: Cara Menghilangkan Instrumen pada Lagu di Android Menggunakan Aplikasi Tambahan

Jika aplikasi tersebut tidak dapat dibuka atau diakses, kemungkinan akan berpengaruh juga pada software lain yang tentu saja menghambat kinerja perangkat secara keseluruhan.

Kondisi demikian tentu saja memaksa pengguna untuk segera menonaktifkan antivirus windows 10 tersebut. 

Setelah melakukan restart pada perangkat, pengguna disarankan untuk memastikan kembali kinerja perangkat sudah normal atau belum.

3. Scanning Tidak Menyeluruh

Serangan yang paling ditakuti oleh pengguna pada suatu perangkat komputer atau laptop adalah PUP (Potentially Unwanted Programs) berupa: ransomware, spyware, dan virus. 

Baca Juga: 4 Cara Setting Proxy di Google Chrome Android Beserta Manfaatnya

Windows Defender hanya memberi proteksi terhadap malware dan virus saja, sehingga dinilai kurang aman bagi perangkat yang memiliki beban kerja berat.

Pemeriksaan yang dilakukan Windows Defender dinilai kurang menyeluruh ke bagian hardisk. Sehingga terkadang melewatkan virus-virus kecil (ransomware dan spyware) pada perangkat. 

Bagi perangkat yang beban kerjanya berat (seperti: desain grafis, bermain game, menyimpan file rahasia, atau edit video) disarankan untuk menambah software proteksi lain.

4. Menghentikan Proses Instalasi Game dan Aplikasi Lain

Sama dengan nomor 1, Windows Defender terkadang membaca aplikasi baru dan game sebagai suatu ancaman bagi perangkat. 

Baca Juga: Begini Perbedaan Layar HD dan Full HD pada Smartphone Terlengkap

Secara otomatis Windows Defender akan menghentikan proses instalasi yang tengah berlangsung. 

Sehingga tidak ada cara lain bagi pengguna, selain dengan  menonaktifkan antivirus windows 10 secara sementara.

Akibat Menonaktifkan Windows Defender

Pertanyaan terbesar mayoritas pengguna selama ini adalah: “Apakah tidak apa-apa jika Windows Defender terpaksa dinonaktifkan?”. 

Baca Juga: Solusi Tape Mobil Tidak Ada USB yang Bisa Dicoba

Maka jawabannya adalah: “Tergantung dari jenis aktivitas pada perangkat yang dilakukan oleh pengguna itu sendiri”.

Jika pengguna hanya melakukan aktivitas normal dan ringan pada perangkat, maka perangkat akan baik-baik saja. 

Karena virus dan malware saat ini tidak langsung menyerang pada perangkat terkait. Namun perangkat juga dapat terancam, jika pengguna melakukan beberapa aktivitas berbahaya seperti:

Baca Juga: Cara Menggunakan TP Link USB TL WN722N di PC, Spesifikasi dan Keunggulannya

  • Membuka situs atau link yang berbahaya pada halaman web browser.
  • Memasang aplikasi bajakan yang tidak jelas sumbernya.
  • Mengklik tombol ‘download now’ palsu di internet, yang mengarahkan perangkat mengunduh aplikasi yang tidak jelas, serta memungkinkan tersusupi virus, malware, atau spyware.
  • Memasang perangkat tambahan (flashdisk atau external hardisk) disaat perangkat sedang tidak terproteksi. Baik gratis maupun berbayar, tidak ada satupun software antivirus yang sempurna. Semuanya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. 
  • Jadilah pengguna yang bijak, pilih dan gunakan software antivirus sesuai dengan kebutuhan sebelum menonaktifkan antivirus Windows 10, ya.***

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Tags

Terkini

Terpopuler