Saat Teduh Hari Ini Selasa 21 Juni 2022: Memahami Amarah dan Pengampunan

21 Juni 2022, 00:07 WIB
Saat Teduh Hari Ini /Tima Miroshnichenko/Pexels

INFOTEMANGGUNG.COM - Saat teduh hari ini mengajak kita untuk memahami amarah dan belajar memberikan pengampunan.

Merasa marah adalah hal yang wajar tapi sadari dulu penyebabnya. Jika melihat ketidak-adilan terjadi, kita boleh merasa marah. Seperti kemarahan Tuhan dalam Yesaya 42:1-4 yang menyatakan bahwa Tuhan menginginkan keadilan.

Tapi jika kita marah karena keinginan kita tidak dituruti seperti kemauan kita, ini mungkin harus dikelola.

Karena kita harus melihat penyebab keinginan kita tidak terlaksana, mungkin karena target yang diberikan tidak mampu diupayakan.

Barangkali kita memaksakan kehendak tanpa mempertimbangkan keadaan orang yang kita libatkan.

Baca Juga: Saat Teduh Hari Ini Minggu 20 Juni 2022: Kemurahan Hati dan Kebahagiaan

Kemarahan Tuhan tidak bersifat manipulatif atau berusaha mengendalikan orang lain untuk mencapai keinginan sendiri. Kemarahan-Nya memberikan pengampunan. Seperti yang dibuktikanNya dengan mengirimkan AnakNya sendiri untuk membayar harga pengampunan atas dosa-dosa kita (Roma 5:8-9).

Melihat cara Tuhan menangani kemarahan mengajarkan pada kita bahwa kemarahan yang konstruktif ternyata tidak mustahil. Jangan sekedar marah pada orang lain karena keinginan kita tidak terlaksana karena ini destruktif atau merusak.

Tapi bicarakanlah dengan orang yang terlibat dengan baik-baik. Lihat sumber masalahnya, apa yang menyebabkan kegagalan itu terjadi, kondisi apa yang kurang ideal sehingga menghambat penyelesaialan.

Karena selalu ada kemungkinan dimana kita sendiri tidak mempertimbangkan kondisi dan kemampuan yang ada saat kita menuntut sesuatu dilaksanakan.

Barangkali kita hanya menginginkan sesuatu tanpa mempedulikan situasi dan kondisi pendukungnya.

Lukas 17:3-4 menyatakan bahwa jika ada sesama kita yang berbuat dosa, kita wajib menegur mereka. Namun jika mereka menyesal, kita harus mengampuninya. Bahkan jika ia bersalah pada kita sebanyak tujuh kali sehari lalu ia mengatakan menyesal, kita tetap harus mengampuni dia.

Baca Juga: Saat Teduh Hari Ini 18 Juni 2022: Ia Membuat Segala Sesuatu Indah Pada Waktunya

Karena tanpa pengampunan, kita akan merusak diri kita sendiri karena memendam kemarahan. Berusahalah mengampuni orang yang bersalah pada kita, namun lakukanlah tindakan konstruktif atau membangun dengan upaya perbaikannya.

Jika orang yang terlibat itu kurang kemampuannya, bantulah dia meningkatkannya. Jika ia tidak mengerti instruksinya, bantulah dengan menjelaskannya secara rinci.

Mungkin kondisi kurang mendukung, upayakanlah kondisi yang lebih baik dengan memikirkan cara alternatif.

Semua ini menunjukkan kita mengelola kemarahan kita dengan melakukan tindakan konstruktif agar apa yang kita inginkan bisa dilaksanakan.

Dengan begitu, kita dapat membantu diri sendiri serta orang lain yang terlibat untuk memandang persoalan secara jernih dan melakukan perbaikan dengan hati tenang.***

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: odb.org

Tags

Terkini

Terpopuler