Saat Teduh Hari Ini Minggu 19 Juni 2022: Mengelola Amarah Saat Putus Hubungan Dengan Pasangan

17 Juni 2022, 22:54 WIB
Saat Teduh Hari Ini /Tima Miroshnichenko/Pexels

InfoTemanggung.com – Saat teduh hari ini ingin mengajarkan kita untuk bisa mengelola kemarahan yang kita rasakan, agar tidak merusak diri kita sendiri dengan terbiasa menyalahkan orang lain yait

Dalam kitab 2 Timotius 2:23-25 dikatakan,”Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.”

“Setelah putus hubungan dengan kekasih, saya merasa sangat marah. Saya merasa telah menghabiskan begitu banyak waktu yang akhirnya sia-sia. Setelah putus hubungan baru saya sadari bahwa ada banyak hal yang ternyata kami paksakan agar bisa bersama walaupun bertentangan dengan diri sendiri.

Akhirnya semua perbedaan itulah yang menyebabkan perpecahan dan saya merasa marah dan kecewa. Saya merasa telah dibuat menderita, setelah selama ini menahan sabar dalam menghadapi perbedaan kami. Dia tidak berusaha untuk menggapai apa yang harus dicapai

Baca Juga: Saat Teduh Hari Ini 18 Juni 2022: Ia Membuat Segala Sesuatu Indah Pada Waktunya.

Sulit rasanya membuang rasa marah dan kecewa, apalagi saya masih menghadapi lingkungan dan orang-orang yang sama yang mengetahui betapa kacaunya hubungan kami. Akhirnya rasa marah ini mengganggu hubungan saya dengan yang lain, mengacaukan konsentrasi saya dalam bekerja bahkan juga membuat saya menjadi orang yang pahit.”

Dalam bukunya “Good and Angry” (Baik dan Marah), David Powlison menjelaskan bahwa sebuah kemarahan adalah hal yang normal. Namun harus ditemukan penyebab mendasar dari kemarahan itu.

Tanyakanlah pada diri kita sendiri: sebenarnya apa yang saya kehendaki? Apa yang sebenarnya saya khawatirkan? Hal apa yang sebenarnya membuat saya marah?

“Akhirnya saya menyadari bahwa sebenarnya yang membuat saya marah adalah kekecewaan saya karena pasangan saya tidak bisa memenuhi apa yang saya inginkan. Tujuan yang ingin saya capai ternyata tidak sama dengannya, tapi saya tidak ingin mengubah situasi karena sudah terbiasa bersamanya.

Baca Juga: Saat Teduh Hari Ini Jumat 17 Juni 2022 : Give Us Today Our Daily Bread

Saya kemudian kecewa karena dia tidak bisa mengikuti keinginan saya. Padahal dalam hal ini ternyata saya yang menjadi egois, memaksakan keinginan saya tanpa mempertimbangkan pemikiran dan keinginan pasangan saya.

Demi tujuan yang saya inginkan, saya tidak lagi memandang pasangan saya sebagai partner yang seimbang. Tapi saya membuat dia menjadi alat untuk mencapai tujuan yang saya tetapkan sendiri tanpa mempertimbangkan perasaannya.”

Jadi sebenarnya apakah salah kalau kita merasa marah? Jelas tidak, karena hal itu normal. Tapi sadarilah bahwa kita sendiri tidak lepas dari kesalahan. Situasi yang kacau dalam sebuah hubungan pastilah berkaitan dengan kedua belah sisinya.

Karena itu belajarlah mengelola kemarahan dengan mempertanyakan diri sendiri dulu. Penyebabnya pasti juga bersumber dari diri kita sendiri. Jangan mudah menyalahkan orang lain, padahal kita sendiri juga mungkin tidak mempertimbangkan orang itu dalam keputusan kita.***

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: odb.org

Tags

Terkini

Terpopuler