Ketika nilai-nilai personal selaras dengan nilai-nilai organisasi, karyawan lebih termotivasi untuk bekerja keras dan mencapai tujuan organisasi.
Sebaliknya, ketidakcocokan antara nilai-nilai personal dan nilai-nilai organisasi dapat menyebabkan ketidakpuasan, penurunan motivasi, dan kinerja yang buruk.
Baca Juga: 10 Soal dan Modul 4.26 Materi Penyusunan Kurikulum Operasional Madrasah (KOM) Pintar Kemenag
2. Meningkatkan Kepuasan Kerja dan Retensi Karyawan
Kepuasan kerja adalah faktor penting yang mempengaruhi retensi karyawan. Karyawan yang merasa bahwa nilai-nilai mereka dihargai dan sesuai dengan nilai-nilai organisasi cenderung lebih puas dengan pekerjaan mereka.
Kepuasan kerja yang tinggi berkontribusi pada retensi karyawan, mengurangi tingkat turnover, dan mengurangi biaya yang terkait dengan perekrutan dan pelatihan karyawan baru.
Dengan memahami nilai-nilai personal karyawan, organisasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan memuaskan, yang pada gilirannya meningkatkan loyalitas karyawan.
3. Membangun Budaya Organisasi yang Kuat
Budaya organisasi yang kuat adalah fondasi dari kesuksesan jangka panjang organisasi. Budaya ini dibentuk oleh nilai-nilai bersama yang dimiliki oleh seluruh anggota organisasi. Dengan memahami dan mengintegrasikan nilai-nilai personal karyawan ke dalam budaya organisasi, perusahaan dapat membangun budaya yang inklusif, kohesif, dan adaptif.
Budaya yang kuat meningkatkan kolaborasi, inovasi, dan komitmen terhadap tujuan organisasi.