Pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang menekankan pentingnya pendidikan yang berakar pada budaya dan lingkungan sekitar sangat terlihat dalam kegiatan gotong royong ini.
Nilai-nilai kebersamaan, kerja sama, dan solidaritas sosial yang diajarkan melalui kegiatan ini sejalan dengan prinsip "Tut Wuri Handayani", di mana setiap individu didorong untuk saling membantu dan mendukung.
Gotong royong mengajarkan kepada anak-anak dan generasi muda untuk terus menghargai kerja keras, menghormati orang lain, dan memahami pentingnya kontribusi setiap individu dalam masyarakat.
Selain gotong royong, budaya saling senyum dan bertegur sapa saat bertemu di jalan juga mencerminkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan karakter yang menghargai martabat manusia.
Interaksi sosial yang hangat ini memperkuat rasa kebersamaan dan toleransi di tengah keberagaman. Di daerah saya, masyarakat terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya, namun mereka mampu hidup berdampingan dengan harmonis.
Toleransi dan menghargai terhadap perbedaan ini menjadi landasan utama dalam interaksi sehari-hari.
Keselarasan dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara juga terlihat dalam upaya masyarakat untuk terus menjaga dan mengembangkan kebudayaan lokal.
Baca Juga: 12 Contoh Soal Tes Wawancara PPG Prajabatan 2024 Beserta Kunci Jawabannya, Materi Essai
Berbagai kegiatan adat, seni, dan tradisi masih dijalankan dan diajarkan kepada generasi muda.
Hal ini sejalan dengan pandangan Ki Hadjar Dewantara yang percaya bahwa pendidikan harus berlandaskan pada budaya dan kearifan lokal.