Apa Saja yang Menjadi Kapasitas, Apa Saja yang Menjadi Kerentanan, dan Juga Ancaman? Sekolah yang Minim

- 18 Juni 2024, 17:30 WIB
Apa Saja yang Menjadi Kapasitas, Apa Saja yang Menjadi Kerentanan, dan Juga Ancaman? Sekolah yang Minim
Apa Saja yang Menjadi Kapasitas, Apa Saja yang Menjadi Kerentanan, dan Juga Ancaman? Sekolah yang Minim /Pexels.com /Karolina Grabowska/

INFOTEMANGGUNG.COM – Berikut inilah jawaban apa saja yang menjadi kapasitas, apa saja yang menjadi kerentanan, dan juga ancaman?

Untuk mewujudkan sekolah yang damai dibutuhkan adanya analisa terkait budaya dan lingkungan sekolah.

Sekolah yang minim resiko dan bisa menjadi sekolah damai adalah sekolah yang mampu mengelola semua kapasitas dan meminimalisir kerentanan dan ancaman.

Baca Juga: JAWABAN Adakah Pemahaman Baru yang Anda Dapat dari Paparan Video Tadi Tentang Peran Soft Skills Pola Pikir

Pertanyaan apa saja yang menjadi kapasitas, apa saja yang menjadi kerentanan, dan juga ancaman ini menarik untuk diulas.

Yuk perhatikan pembahasan apa saja yang menjadi kapasitas, apa saja yang menjadi kerentanan, dan juga ancaman ini.

Untuk teman-teman yang penasaran, yuk simak pembahasan berikut ini.

Soal Lengkap

Untuk mewujudkan sekolah yang damai dibutuhkan adanya analisa terkait budaya dan lingkungan sekolah.

Apa saja yang menjadi kapasitas, apa saja yang menjadi kerentanan, dan juga ancaman?

Sekolah yang minim resiko dan bisa menjadi sekolah damai adalah sekolah yang mampu mengelola semua kapasitas dan meminimalisir kerentanan dan ancaman.

Contoh Jawaban

Untuk mewujudkan sekolah yang damai, analisis mendalam terhadap budaya dan lingkungan sekolah menjadi sangat penting.

Hal ini melibatkan identifikasi kapasitas, kerentanan, dan ancaman yang ada di dalam dan di sekitar lingkungan sekolah.

1. Kapasitas

Kapasitas sekolah meliputi berbagai aspek yang mendukung terciptanya lingkungan yang damai. Beberapa kapasitas yang dapat diperhatikan antara lain:

- Kurikulum dan Pendidikan Karakter: Kurikulum yang mencakup pendidikan karakter dan nilai-nilai moral dapat membentuk perilaku positif siswa.

- Fasilitas dan Infrastruktur: Fasilitas yang memadai seperti ruang kelas yang nyaman, taman, dan area bermain dapat mendukung kesejahteraan fisik dan mental siswa.

- Kompetensi Guru dan Staf: Guru dan staf yang terlatih dalam mediasi konflik dan pendidikan damai memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang harmonis.

- Kegiatan Ekstrakurikuler: Kegiatan di luar jam pelajaran yang positif seperti klub seni, olahraga, dan kelompok diskusi dapat mempererat hubungan antar siswa.

2. Kerentanan

Kerentanan adalah faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya konflik atau ketidakdamaian di sekolah.

Beberapa kerentanan yang perlu diwaspadai adalah:

- Perbedaan Sosial dan Ekonomi: Ketidaksetaraan sosial dan ekonomi di antara siswa bisa menjadi sumber konflik jika tidak dikelola dengan baik.

- Kurangnya Pengawasan: Kurangnya pengawasan dalam kegiatan sehari-hari dapat menyebabkan terjadinya bullying atau perilaku negatif lainnya.

- Kondisi Psikologis Siswa: Masalah psikologis seperti stres, kecemasan, atau masalah keluarga dapat mempengaruhi perilaku siswa dan menyebabkan konflik.

3. Ancaman

Ancaman merupakan faktor eksternal yang bisa mengganggu kedamaian di sekolah. Beberapa ancaman yang perlu diantisipasi adalah:

- Pergaulan dengan Siswa Lain: Interaksi dengan siswa dari sekolah lain yang mungkin memiliki nilai atau perilaku berbeda bisa menjadi sumber konflik.

- Pengaruh Media dan Tontonan di HP: Konten negatif dari media sosial atau tontonan yang tidak sesuai usia dapat mempengaruhi perilaku dan sikap siswa.

- Mengelola Kapasitas, Kerentanan, dan Ancaman

Sekolah yang minim risiko dan mampu menjadi sekolah damai adalah sekolah yang dapat mengelola kapasitas, kerentanan, dan ancaman dengan baik. Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain:

- Peningkatan Pendidikan Karakter: Integrasi pendidikan karakter dalam kurikulum dan pelatihan guru.

- Penguatan Fasilitas dan Pengawasan: Meningkatkan kualitas fasilitas dan memperketat pengawasan untuk mencegah perilaku negatif.

- Peningkatan Partisipasi Orang Tua: Melibatkan orang tua dalam kegiatan sekolah untuk membangun komunikasi dan kolaborasi yang baik.

- Penggunaan Teknologi secara Positif: Mengarahkan penggunaan teknologi dan media sosial ke arah yang positif dan mendidik.

Dengan mengelola kapasitas secara optimal, meminimalisir kerentanan, dan mengantisipasi ancaman, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang damai dan kondusif bagi pembelajaran dan perkembangan siswa.

Baca Juga: Ketika Sekolah Dahulu, Adakah Pelajaran yang Mau Tidak Mau Diikuti, Padahal Tidak Paham Hingga Saat Ini

Jadi, itulah jawaban terkait yang menjadi kapasitas, apa saja yang menjadi kerentanan, dan juga ancaman.***

Disclaimer:

Kebenaran jawaban diatas tidak mutlak. Jawaban tersebut bersifat terbuka sehingga bisa dieksplorasi lagi lebih lanjut.

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: Kemdikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah