Mengapa Kekurangan Bakteri Baik pada Usus Kita dapat Meningkatkan Risiko Hipertensi

- 3 Juni 2024, 11:02 WIB
Mengapa Kekurangan Bakteri Baik pada Usus Kita dapat Meningkatkan Risiko Hipertensi
Mengapa Kekurangan Bakteri Baik pada Usus Kita dapat Meningkatkan Risiko Hipertensi /pixabay.com/kalhh/

Penelitian menunjukkan bahwa mikrobiota usus dapat mempengaruhi tekanan darah melalui beberapa mekanisme:

-Produksi Asam Lemak Rantai Pendek (SCFA):

Bakteri baik di usus menghasilkan asam lemak rantai pendek seperti butirat, propionat, dan asetat dari fermentasi serat makanan. SCFA ini memiliki efek antiinflamasi dan dapat membantu menjaga kesehatan lapisan usus.

SCFA juga mempengaruhi sistem saraf otonom, yang mengontrol tekanan darah. Mereka dapat meningkatkan pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi), yang membantu menurunkan tekanan darah.

Baca Juga: Membahas Peran Stem Cell dalam Pengobatan Penyakit Autoimun, Amankah?

-Modulasi Sistem Kekebalan:

Mikrobiota usus yang sehat membantu mengatur respon imun. Ketidakseimbangan mikrobiota dapat menyebabkan peradangan kronis, yang berkontribusi pada pengembangan hipertensi.

Bakteri baik dapat membantu menjaga integritas penghalang usus, mencegah endotoksin dari bakteri jahat memasuki aliran darah dan memicu peradangan sistemik.

-Produksi Metabolit:

Bakteri usus menghasilkan berbagai metabolit yang dapat mempengaruhi tekanan darah. Misalnya, bakteri tertentu menghasilkan trimetilamina (TMA), yang diubah di hati menjadi trimetilamina N-oksida (TMAO). Tingkat TMAO yang tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko hipertensi dan penyakit kardiovaskular.

Halaman:

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: Kemdikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah