Kristalisasi Pendidikan Karakter Untuk Membentuk Sikap Syaja’ah Memerlukan Waktu Yang Panjang Dan Peran Dari

- 27 Mei 2024, 09:17 WIB
Kristalisasi Pendidikan Karakter Untuk Membentuk Sikap Syaja’ah Memerlukan Waktu Yang Panjang Dan Peran Dari Berbagai Stakeholder Terutama Catur Pusat Pendidikan Yang Terkait, Kecuali
Kristalisasi Pendidikan Karakter Untuk Membentuk Sikap Syaja’ah Memerlukan Waktu Yang Panjang Dan Peran Dari Berbagai Stakeholder Terutama Catur Pusat Pendidikan Yang Terkait, Kecuali /Pexels.com / cottonbro studio/

INFOTEMANGGUNG.COM - Kristalisasi pendidikan karakter untuk membentuk sikap syaja’ah memerlukan waktu yang panjang. Ini merupakan penggalan dari soal  yang ada di halaman 232 PAI  kelas 10.

Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan moral peserta didik.

Dalam pembelajaran ini, siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan tentang ajaran Islam, tetapi juga memahami nilai-nilai etika, moralitas, dan spiritualitas yang terkandung dalam agama Islam.

Baca Juga: Manfaat Membiasakan Sikap Syaja’ah Bagi Diri Sendiri Dalam Kehidupan Sehari-Hari Adalah? Ini Jawabannya

Melalui pemahaman ini, diharapkan siswa dapat mengaplikasikan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam untuk kelas 10, terdapat beragam konsep dan materi yang diajarkan, mulai dari pemahaman tentang akidah, ibadah, akhlak, hingga nilai-nilai sosial dalam Islam.

Setiap materi disusun dengan cermat untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang ajaran Islam sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.

Dengan demikian, penting bagi para pendidik untuk menyajikan materi tersebut secara menarik dan relevan agar dapat memotivasi siswa dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Soal

Kristalisasi pendidikan karakter untuk membentuk sikap syaja’ah memerlukan waktu yang panjang dan peran dari berbagai stakeholder terutama catur pusat pendidikan yang terkait, kecuali….

A. Campur tangan utama dari pola asuh dan pola didik dalam keluarga

B. Program-program penguatan karakter yang dilakukan di sekolah

C. Merupakan kewajiban sekolah secara menyeluruh

D. Faktor habituasi dan adat istiadat di masyarakat

E. Kajian dan penguatan di majelis-majelis taklim

Kunci jawaban

C. Merupakan kewajiban sekolah secara menyeluruh

Penjelasan

Kristalisasi pendidikan karakter untuk membentuk sikap syaja’ah memang membutuhkan waktu yang panjang dan keterlibatan dari berbagai pihak, termasuk berbagai stakeholder seperti keluarga, sekolah, masyarakat, dan majelis taklim.

Namun, kewajiban sekolah secara menyeluruh (opsi C) bukanlah faktor yang menjadi pengecualian, melainkan merupakan salah satu elemen utama dalam pembentukan karakter siswa.

Penjelasan lengkapnya adalah sebagai berikut:

A. Campur tangan utama dari pola asuh dan pola didik dalam keluarga

Peran keluarga sangat penting dalam membentuk karakter anak-anak. Pola asuh yang baik dan nilai-nilai yang diajarkan di rumah akan membentuk dasar bagi pembentukan sikap dan karakter yang baik pada anak.

Baca Juga: Bagaimana Upaya Meningkatkan Kualitas dan Kreativitas SDM di Media Tersebut, Mulai dari SDM Jurnalis

B. Program-program penguatan karakter yang dilakukan di sekolah

Sekolah memiliki peran yang signifikan dalam pendidikan karakter. Program-program seperti pembinaan kepribadian, kegiatan ekstrakurikuler, pelatihan kepemimpinan, serta kurikulum yang memuat nilai-nilai karakter dapat membantu membentuk sikap syaja’ah pada siswa.

C. Merupakan kewajiban sekolah secara menyeluruh

Kewajiban sekolah untuk mendukung pendidikan karakter adalah hal yang tidak bisa dipungkiri. Sekolah memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan karakter siswa melalui berbagai kegiatan dan kurikulum yang disusun secara khusus.

D. Faktor habituasi dan adat istiadat di masyarakat

Lingkungan sosial dan budaya juga memiliki pengaruh besar dalam pembentukan karakter individu. Nilai-nilai yang ditanamkan oleh masyarakat melalui kebiasaan dan adat istiadat turut membentuk sikap dan perilaku seseorang.

E. Kajian dan penguatan di majelis-majelis taklim

Majelis taklim atau tempat-tempat ibadah juga dapat menjadi tempat untuk memperkuat pendidikan karakter. Melalui pengajaran agama dan diskusi-diskusi keagamaan, individu dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai moral dan etika.

Dari penjelasan di atas, semua elemen yang disebutkan (kecuali opsi C) memiliki peran penting dalam kristalisasi pendidikan karakter. Oleh karena itu, opsi C tidak menjadi pengecualian, melainkan merupakan bagian integral dari proses tersebut.

Baca Juga: Apa Manfaat Latihan Bersama pada Kutipan di Atas dalam Upaya Menjaga Kedaulatan Wilayah Indonesia?

Dalam memahami materi Pendidikan Agama Islam kelas 10, siswa diharapkan mampu merangkum dan mengaplikasikan nilai-nilai yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Penutup yang kuat adalah sebuah pengingat akan pentingnya mempraktikkan ajaran Islam dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari interaksi sosial hingga perilaku individu.

Dengan menerapkan nilai-nilai tersebut, diharapkan siswa dapat menjadi agen perubahan yang membawa kebaikan bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.

Oleh karena itu, peran guru dan lingkungan belajar menjadi kunci dalam membantu siswa memahami dan menginternalisasi ajaran Islam untuk menciptakan generasi yang berkualitas dan bermanfaat bagi bangsa dan agama.***

Editor: Septyna Feby

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah