Untuk memastikan hal ini terjadi, manipulator menyebarkan informasi negatif atau menyesatkan tentang perusahaan tersebut, menyebabkan harga saham turun.
Ketika harga saham turun, manipulator membeli kembali saham tersebut dengan harga yang lebih rendah untuk mengembalikan pinjaman, mendapatkan keuntungan dari selisih harga.
3. Marking the Close
Marking the close adalah tindakan memanipulasi harga penutupan suatu instrumen keuangan dengan tujuan menciptakan kesan harga akhir yang tidak akurat.
Hal ini dilakukan dengan menempatkan pesanan beli atau jual dalam jumlah besar menjelang penutupan pasar, mempengaruhi harga penutupan dan menciptakan persepsi yang menyesatkan tentang nilai instrumen keuangan tersebut.
4. Spoofing dan Layering
Spoofing adalah tindakan menempatkan pesanan beli atau jual palsu dengan niat membatalkannya sebelum dieksekusi, dengan tujuan untuk menciptakan kesan permintaan atau penawaran yang salah.
Layering adalah variasi dari spoofing di mana manipulator menempatkan serangkaian pesanan palsu di berbagai tingkat harga untuk menciptakan ilusi volume perdagangan yang tinggi.
5. Churning
Churning adalah tindakan melakukan perdagangan berlebihan oleh broker untuk menghasilkan komisi tambahan, tanpa memperhatikan kepentingan terbaik klien.