Uraikan Hubungan Antara Skandal Toshiba Diatas dengan Akuntansi Keprilakuan! Inilah Pembahasannya

- 23 Mei 2024, 11:40 WIB
Uraikan Hubungan Antara Skandal Toshiba Diatas dengan Akuntansi Keprilakuan! Inilah Pembahasannya
Uraikan Hubungan Antara Skandal Toshiba Diatas dengan Akuntansi Keprilakuan! Inilah Pembahasannya /Pexels.com / cottonbro studio/

INFOTEMANGGUNG.COM – Berikut inilah contoh jawaban uraikan hubungan antara skandal Toshiba diatas dengan akuntansi keprilakuan!

Pertanyaan hubungan antara skandal Toshiba diatas dengan akuntansi keprilakuan ini menarik untuk diulas.

Yuk perhatikan pembahasan hubungan antara skandal Toshiba diatas dengan akuntansi keprilakuan ini.

Baca Juga: Etika Apa Saja yang Telah Dilanggar oleh Toshiba Terkait Pelaporan Keuangan yang Dilakukan? Jelaskan!

Akuntansi keperilakuan memiliki karakter khusus dengan memusatkan perhatian pada perilaku manusia dalam konteks akuntansi, terutama dalam merancang, menyusun, dan menggunakan informasi keuangan.

Hal ini bertujuan untuk mencapai keselarasan tujuan-tujuan melalui pemanfaatan informasi akuntansi secara efisien dan efektif.

Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, suatu organisasi dapat merancang sistem akuntansi yang lebih baik.

Selain itu, ini juga dapat mendukung pencapaian tujuan organisasi secara lebih efektif.

Hm, kira-kira apa yah hubungan antara skandal Toshiba diatas dengan akuntansi keprilakuan?

Untuk teman-teman yang penasaran, yuk simak contoh jawaban berikut ini.

Soal Lengkap

Pada bulan Mei 2015, Toshiba mengejutkan seluruh dunia saat menyatakan bahwa perusahaannya tengah melakukan investigasi atas skandal akuntansi internal dan harus merevisi perhitungan laba dalam 3 tahun terakhir.

Pengumuman tersebut sangat tidak disangka karena Toshiba telah menjadi lambang perusahaan Jepang yang sangat kuat.

Setelah diinvestigasi secara menyeluruh, diketahuilah bahwa Toshiba telah kesulitan mencapai target keuntungan bisnis sejak tahun 2008 di mana pada saat tengah terjadi krisis global.

Krisis tersebut juga melanda usaha Toshiba hingga akhirnya Toshiba melakukan suatu kebohongan melalui accounting fraud senilai 1.22 milyar dolar Amerika.

Tindakan ini dilakukan dengan berbagai upaya sehingga menghasilkan laba yang tidak sesuai dengan realita.

Akibat laporan ini Pada tanggal 21 Juli 2015 CEO Toshiba, Hisao Tanaka, mengundurkan diri terkait skandal akunting yang ia sebut sebagai peristiwa yang paling merusak merek Toshiba, disusul keesokan harinya pengunduran diri wakil CEO Toshiba, Norio Sasaki.

Selain itu Atsutoshi Nishida, chief executive dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 yang sekarang menjadi penasihat Toshiba juga mengundurkan diri.

Panel tersebut mengatakan bahwa Tanaka dan Sasaki tidak mungkin tidak tahu atas praktik penggorengan laporan keuangan ini.

Penggorengan ini pasti dilakukan secara sistematis dan disengaja.

Saham Toshiba turun sekitar 20% sejak awal April ketika isu akuntansi ini terungkap. Nilai pasar perusahaan ini hilang sekitar ¥ 1,67 triliun (setara dengan RP174 triliun).

Badan Pengawas Pasar Modal Jepang kemungkinan akan memberikan hukuman pada Toshiba atas penyimpangan akuntansi tersebut dalam waktu dekat ini.

Terbongkarnya kasus ini diawali saat audit pihak ketiga melakukan investigasi internal terhadap keuangan perusahaan.

Berdasarkan informasi tersebut diketahui bahwa manajemen perusahaan menetapkan target laba yang tidak realistis sehingga saat target tersebut tidak tercapai, pemimpin divisi terpaksa harus berbohong dengan memanipulasi datalaporan keuangan.

Berdasarkan kasus dari skandal Toshiba yang telah dijelaskan secara singkat diatas maka:

Uraikan hubungan antara skandal Toshiba diatas dengan akuntansi keprilakuan!

Contoh Jawaban

Skandal Toshiba mencerminkan hubungan yang erat antara akuntansi keprilakuan (behavioral accounting) dan praktik pelaporan keuangan.

Akuntansi keprilakuan menekankan pentingnya memahami perilaku manusia dalam konteks penyusunan dan penggunaan informasi akuntansi.

Dalam kasus Toshiba, tindakan manipulasi data keuangan merupakan hasil dari perilaku individu atau kelompok dalam organisasi yang dipengaruhi oleh tekanan untuk mencapai target laba yang tidak realistis.

Hal ini menyoroti pentingnya memperhatikan aspek keperilakuan dalam desain sistem pelaporan keuangan, termasuk pengelolaan tekanan kinerja, penilaian risiko, dan pemberian insentif yang sesuai.

Baca Juga: Pada Bulan Mei 2015, Toshiba Mengejutkan Seluruh Dunia Saat Menyatakan Bahwa Perusahaannya Tengah Melakukan

Dengan memahami faktor-faktor psikologis dan perilaku yang memengaruhi praktik akuntansi, organisasi dapat mengembangkan sistem pelaporan keuangan yang lebih akurat, transparan, dan etis.

Jadi, itulah contoh jawaban terkait hubungan antara skandal Toshiba diatas dengan akuntansi keprilakuan.***

Disclaimer:

Kebenaran jawaban diatas tidak mutlak. Jawaban tersebut bersifat terbuka sehingga bisa dieksplorasi lagi lebih lanjut.

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah