INFOTEMANGGUNG.COM – Berikut inilah contoh jawaban proyek reklamasi teluk Jakarta telah dilakukan sejak jaman presiden Soeharto yang bertujuan untuk mengembangkan 17 pulau buatan di Teluk Jakarta.
Pembangunan pulau reklamasi di teluk Jakarta dinilai memiliki dampak besar salah satunya adalah terganggunya pola arus dan gelombang karena dan perubahan ekosistem disekitar muara-muara sungai yang ada disekitar tehık jakarta.
Studi kasus “proyek reklamasi teluk Jakarta telah dilakukan sejak jaman presiden Soeharto yang bertujuan untuk mengembangkan 17 pulau buatan di Teluk Jakarta” ini menarik untuk dibahas.
Yuk perhatikan pembahasan “proyek reklamasi teluk Jakarta telah dilakukan sejak jaman presiden Soeharto yang bertujuan untuk mengembangkan 17 pulau buatan di Teluk Jakarta” ini.
Untuk teman-teman yang penasaran, yuk simak contoh jawaban berikut ini.
Soal Lengkap
Proyek reklamasi teluk Jakarta telah dilakukan sejak jaman presiden Soeharto yang bertujuan untuk untuk mengembangkan 17 pulau buatan di Teluk Jakarta.
Pembangunan pulau reklamasi di teluk Jakarta dinilai memiliki dampak besar salah satunya adalah terganggunya pola arus dan gelombang karena dan perubahan ekosistem disekitar muara-muara sungai yang ada disekitar tehık jakarta.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka:
a. Menurut anda, bagaimana kondisi arus dan gelombang laut disekitar teluk Jakarta
b. Menurut anda, apakah banjir yang terjadi dijakarta disebabkan salah satunya karena reklamasi teluk Jakarta
Contoh Jawaban
Proyek reklamasi Teluk Jakarta yang dimulai sejak era Presiden Soeharto bertujuan untuk mengembangkan 17 pulau buatan di Teluk Jakarta.
Namun, pembangunan ini menimbulkan berbagai dampak, salah satunya adalah perubahan pola arus dan gelombang laut serta perubahan ekosistem di sekitar muara-muara sungai di Teluk Jakarta.
Berikut adalah penjelasan mengenai kondisi arus dan gelombang laut di sekitar Teluk Jakarta serta dampak reklamasi terhadap banjir di Jakarta.
a. Kondisi Arus dan Gelombang Laut di Sekitar Teluk Jakarta
Pola arus laut di Teluk Jakarta bervariasi tergantung pada kondisi pasang surut. Berikut adalah ringkasan dari hasil simulasi model hidrodinamika:
- Pada Pasang Tertinggi
Arah arus laut sangat bervariasi dengan kecepatan arus di bawah 0,02 m/detik.
Massa air dari Laut Jawa masuk ke perairan Teluk Jakarta dan bergerak ke arah barat sepanjang pantai dengan kecepatan di atas 0,02 m/detik.
- Pasang Menuju Surut Purnama
Arah arus laut homogen dengan dominasi pergerakan massa air dari Laut Jawa ke Teluk Jakarta.
Kecepatan arus mencapai di atas 0,02 m/detik.
- Surut Terendah
Kecepatan arus berkurang dengan arah arus didominasi oleh massa air yang kembali ke Laut Jawa dengan kecepatan di bawah 0,02 m/detik.
- Surut Menuju Pasang Purnama
Kecepatan arus meningkat dengan arah arus homogen dari barat ke timur.
Setelah pembangunan tanggul laut raksasa, terjadi perubahan signifikan pada kecepatan dan arah arus laut:
- Pasang Tertinggi
Massa air dari Laut Jawa masuk ke celah utama tanggul, kemudian terbagi dua menuju bangunan tanggul sebelah barat dan timur.
- Pasang Menuju Surut
Kecepatan arus meningkat, tetapi pergerakan massa air di dalam celah utama tanggul relatif sama dengan kondisi pasang tertinggi.
- Surut Terendah
Arah aliran massa air mulai bergerak keluar dari bangunan tanggul menuju Laut Jawa.
- Surut Menuju Pasang Purnama
Aliran massa air bergerak homogen meninggalkan bangunan tanggul melalui celah utama menuju Laut Jawa.
Beberapa lokasi di dalam bangunan tanggul menunjukkan kecepatan arus mendekati 0 m/detik, yang berpotensi menyebabkan akumulasi sedimen dari sungai-sungai utama yang mengalir ke Teluk Jakarta.
b. Pengaruh Reklamasi Teluk Jakarta terhadap Banjir di Jakarta
Banjir di Jakarta cenderung meningkat setiap tahunnya, baik dari segi luas wilayah yang terkena maupun kerugian yang ditimbulkan.
Penyebab banjir dapat dikategorikan menjadi dua: alami dan akibat tindakan manusia.
Faktor Alami:
- Curah hujan tinggi.
- Fisiografi wilayah.
- Erosi dan sedimentasi.
Faktor Akibat Tindakan Manusia:
Pembangunan Pemukiman:
- Pembangunan di sisi sungai mengurangi daerah resapan air.
- Kepadatan penduduk memerlukan lahan lebih sebagai tempat tinggal.
Pengelolaan Lingkungan yang Buruk:
- Banyak masyarakat yang membuang sampah di sungai dan selokan, menyebabkan tersumbatnya aliran air.
- Perubahan wajah kota akibat pembangunan fisik mengurangi daerah resapan air, sehingga air hujan tidak dapat meresap dengan baik ke dalam tanah.
Menurut berbagai sumber, reklamasi Teluk Jakarta berkontribusi terhadap peningkatan risiko banjir dengan cara:
- Mengubah pola aliran air dan sedimentasi.
- Mengurangi kapasitas penyerapan air di daerah pesisir.
- Memperparah dampak perubahan lingkungan yang sudah ada akibat pertumbuhan penduduk dan urbanisasi.
Reklamasi memang menjadi salah satu faktor penyebab banjir di Jakarta, tetapi tidak dapat dipisahkan dari faktor-faktor lain seperti manajemen lingkungan yang buruk, pembangunan tidak terkendali, dan padatnya populasi yang mengurangi daya dukung lingkungan terhadap curah hujan tinggi.
Jadi, itulah contoh jawaban terkait studi kasus proyek reklamasi teluk Jakarta tersebut.***
Disclaimer:
Kebenaran jawaban diatas tidak mutlak. Jawaban tersebut bersifat terbuka sehingga bisa dieksplorasi lagi lebih lanjut.