Proyek Reklamasi Teluk Jakarta Telah Dilakukan Sejak Jaman Presiden Soeharto yang Bertujuan untuk

- 21 Mei 2024, 20:36 WIB
Proyek Reklamasi Teluk Jakarta Telah Dilakukan Sejak Jaman Presiden Soeharto yang Bertujuan untuk Mengembangkan
Proyek Reklamasi Teluk Jakarta Telah Dilakukan Sejak Jaman Presiden Soeharto yang Bertujuan untuk Mengembangkan /pixabay @dimitrisvetsikas1969/

INFOTEMANGGUNG.COM – Berikut inilah contoh jawaban proyek reklamasi teluk Jakarta telah dilakukan sejak jaman presiden Soeharto yang bertujuan untuk mengembangkan 17 pulau buatan di Teluk Jakarta.

Pembangunan pulau reklamasi di teluk Jakarta dinilai memiliki dampak besar salah satunya adalah terganggunya pola arus dan gelombang karena dan perubahan ekosistem disekitar muara-muara sungai yang ada disekitar tehık jakarta.

Studi kasus “proyek reklamasi teluk Jakarta telah dilakukan sejak jaman presiden Soeharto yang bertujuan untuk mengembangkan 17 pulau buatan di Teluk Jakarta” ini menarik untuk dibahas.

Baca Juga: Pengorganisasian dengan Departemenisasi Memunculkan Staf Khusus dan Staf Pribadi dengan Fungsi Masing-masing

Yuk perhatikan pembahasan “proyek reklamasi teluk Jakarta telah dilakukan sejak jaman presiden Soeharto yang bertujuan untuk mengembangkan 17 pulau buatan di Teluk Jakarta” ini.

Untuk teman-teman yang penasaran, yuk simak contoh jawaban berikut ini.

Soal Lengkap

Proyek reklamasi teluk Jakarta telah dilakukan sejak jaman presiden Soeharto yang bertujuan untuk untuk mengembangkan 17 pulau buatan di Teluk Jakarta.

Pembangunan pulau reklamasi di teluk Jakarta dinilai memiliki dampak besar salah satunya adalah terganggunya pola arus dan gelombang karena dan perubahan ekosistem disekitar muara-muara sungai yang ada disekitar tehık jakarta.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka:

a. Menurut anda, bagaimana kondisi arus dan gelombang laut disekitar teluk Jakarta

b. Menurut anda, apakah banjir yang terjadi dijakarta disebabkan salah satunya karena reklamasi teluk Jakarta

Contoh Jawaban

Proyek reklamasi Teluk Jakarta yang dimulai sejak era Presiden Soeharto bertujuan untuk mengembangkan 17 pulau buatan di Teluk Jakarta.

Namun, pembangunan ini menimbulkan berbagai dampak, salah satunya adalah perubahan pola arus dan gelombang laut serta perubahan ekosistem di sekitar muara-muara sungai di Teluk Jakarta.

Berikut adalah penjelasan mengenai kondisi arus dan gelombang laut di sekitar Teluk Jakarta serta dampak reklamasi terhadap banjir di Jakarta.

a. Kondisi Arus dan Gelombang Laut di Sekitar Teluk Jakarta

Pola arus laut di Teluk Jakarta bervariasi tergantung pada kondisi pasang surut. Berikut adalah ringkasan dari hasil simulasi model hidrodinamika:

- Pada Pasang Tertinggi

Arah arus laut sangat bervariasi dengan kecepatan arus di bawah 0,02 m/detik.

Massa air dari Laut Jawa masuk ke perairan Teluk Jakarta dan bergerak ke arah barat sepanjang pantai dengan kecepatan di atas 0,02 m/detik.

- Pasang Menuju Surut Purnama

Arah arus laut homogen dengan dominasi pergerakan massa air dari Laut Jawa ke Teluk Jakarta.

Kecepatan arus mencapai di atas 0,02 m/detik.

- Surut Terendah

Kecepatan arus berkurang dengan arah arus didominasi oleh massa air yang kembali ke Laut Jawa dengan kecepatan di bawah 0,02 m/detik.

- Surut Menuju Pasang Purnama

Kecepatan arus meningkat dengan arah arus homogen dari barat ke timur.

Setelah pembangunan tanggul laut raksasa, terjadi perubahan signifikan pada kecepatan dan arah arus laut:

- Pasang Tertinggi

Massa air dari Laut Jawa masuk ke celah utama tanggul, kemudian terbagi dua menuju bangunan tanggul sebelah barat dan timur.

- Pasang Menuju Surut

Kecepatan arus meningkat, tetapi pergerakan massa air di dalam celah utama tanggul relatif sama dengan kondisi pasang tertinggi.

- Surut Terendah

Arah aliran massa air mulai bergerak keluar dari bangunan tanggul menuju Laut Jawa.

- Surut Menuju Pasang Purnama

Aliran massa air bergerak homogen meninggalkan bangunan tanggul melalui celah utama menuju Laut Jawa.

Beberapa lokasi di dalam bangunan tanggul menunjukkan kecepatan arus mendekati 0 m/detik, yang berpotensi menyebabkan akumulasi sedimen dari sungai-sungai utama yang mengalir ke Teluk Jakarta.

b. Pengaruh Reklamasi Teluk Jakarta terhadap Banjir di Jakarta

Banjir di Jakarta cenderung meningkat setiap tahunnya, baik dari segi luas wilayah yang terkena maupun kerugian yang ditimbulkan.

Penyebab banjir dapat dikategorikan menjadi dua: alami dan akibat tindakan manusia.

Faktor Alami:

- Curah hujan tinggi.

- Fisiografi wilayah.

- Erosi dan sedimentasi.

Faktor Akibat Tindakan Manusia:

Pembangunan Pemukiman:

- Pembangunan di sisi sungai mengurangi daerah resapan air.

- Kepadatan penduduk memerlukan lahan lebih sebagai tempat tinggal.

Pengelolaan Lingkungan yang Buruk:

- Banyak masyarakat yang membuang sampah di sungai dan selokan, menyebabkan tersumbatnya aliran air.

- Perubahan wajah kota akibat pembangunan fisik mengurangi daerah resapan air, sehingga air hujan tidak dapat meresap dengan baik ke dalam tanah.

Menurut berbagai sumber, reklamasi Teluk Jakarta berkontribusi terhadap peningkatan risiko banjir dengan cara:

- Mengubah pola aliran air dan sedimentasi.

- Mengurangi kapasitas penyerapan air di daerah pesisir.

- Memperparah dampak perubahan lingkungan yang sudah ada akibat pertumbuhan penduduk dan urbanisasi.

Reklamasi memang menjadi salah satu faktor penyebab banjir di Jakarta, tetapi tidak dapat dipisahkan dari faktor-faktor lain seperti manajemen lingkungan yang buruk, pembangunan tidak terkendali, dan padatnya populasi yang mengurangi daya dukung lingkungan terhadap curah hujan tinggi.

Baca Juga: Analisislah Bagaimana Bonus Demografi dan Visi Indonesia Emas 2045 Dapat Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Jadi, itulah contoh jawaban terkait studi kasus proyek reklamasi teluk Jakarta tersebut.***

 

Disclaimer:

Kebenaran jawaban diatas tidak mutlak. Jawaban tersebut bersifat terbuka sehingga bisa dieksplorasi lagi lebih lanjut.

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah