Selanjutnya, pihak perusahaan dapat melakukan riset pasar dan menganalisis tren industri untuk memahami kebutuhan karyawan dan kemungkinan solusi yang ada.
2. Tahap Keputusan
Setelah menyelesaikan proses persiapan, tahap selanjutnya adalah pengambilan keputusan.
Dalam tahap ini, pihak perusahaan harus mempertimbangkan manfaat dan risiko dari sistem kerja hybrid.
Untuk mengambil keputusan ini, perusahaan harus bisa melibatkan berbagai pihak seperti keuangan, sumber daya manusia, dan infrastruktur teknologi.
3. Tahap Implementasi
Setelah mengambil keputusan yang tepat, perusahaan dapat mulai menerapkan sistem kerja hybrid dengan mengatur infrastruktur teknologi yang diperlukan seperti perangkat lunak kolaborasi, jaringan yang aman, dan perangkat keras yang sesuai.
Selain itu, perusahaan juga melakukan kebijakan dan prosedur baru terkait waktu kerja, komunikasi tim, dan pemantauan kinerja.
4. Tahap Evaluasi
Setelah penerapan, tahap selanjutnya adalah melakukan evaluasi.
Dalam hal ini, perusahaan harus terus memantau memantau sistem kerja hybrid.
Evaluasi ini juga dapat dilakukan dengan melibatkan pengumpulan umpan balik dari karyawan tentang pengalaman mereka, analisis data kinerja, dan perbandingan dengan tujuan awal yang ditetapkan.