Sebutkan Tokoh dalam Teori Desain Organisasi Pandangan Klasik? Inilah Pembahasan Teorinya

- 9 April 2024, 12:54 WIB
Sebutkan Tokoh dalam Teori Desain Organisasi Pandangan Klasik? Inilah Pembahasan Teorinya
Sebutkan Tokoh dalam Teori Desain Organisasi Pandangan Klasik? Inilah Pembahasan Teorinya /Pexels.com/Andy Barbour/

INFOTEMANGGUNG.COM – Berikut inilah pembahasan sebutkan tokoh dalam teori desain organisasi pandangan klasik?

Tokoh dalam teori desain organisasi pandangan klasik ini memiliki peran pentingnya masing-masing.

Yuk lihat siapa saja tokoh dalam teori desain organisasi pandangan klasik ini.

Baca Juga: Sebutkan Risiko-risiko Apa Saja yang Ditimbulkan dari Ketergantungan Teknologi dalam Proses Pembelajaran

Dikutip dari pustaka.ut.ac.id menjelaskan bahwa teori klasik, kadang-kadang disebut teori tradisional, merupakan serangkaian konsep tentang organisasi yang muncul pada abad ke-19.

Teori ini menggambarkan organisasi secara umum sebagai entitas yang sangat terpusat dengan tugas-tugas yang terspesialisasi. Ini memberikan pandangan struktural yang mekanistik dan kaku, yang kurang mempertimbangkan kreativitas.

Organisasi, dalam teori klasik, didefinisikan sebagai struktur hubungan, kekuasaan, tujuan, peran, kegiatan, komunikasi, dan faktor-faktor lain yang terlibat ketika individu bekerja bersama.

Teori ini berkembang dalam tiga aliran utama: teori birokrasi, teori administrasi, dan teori manajemen ilmiah.

Teori birokrasi, dikemukakan oleh Max Weber, berasal dari gagasan tentang organisasi yang bersifat legal-rasional.

Organisasi dianggap legal karena beroperasi berdasarkan aturan dan peran yang jelas, sementara rasional dalam menetapkan tujuan dan desain organisasi untuk mencapainya.

Weber mengidentifikasi karakteristik birokrasi, termasuk pembagian kerja yang jelas, hierarki wewenang yang terstruktur, program rasional untuk mencapai tujuan, sistem prosedur untuk menangani situasi kerja, sistem aturan yang mengatur hak dan kewajiban, serta hubungan antarpribadi yang bersifat impersonal.

Teori administrasi, yang sebagian besar dikembangkan oleh Henri Fayol, Lyndall Urwick, Mooney, dan Reiley, membahas prinsip-prinsip manajemen yang mendasar.

Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen, termasuk pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab, disiplin, kesatuan perintah, kesatuan pengarahan, subordinasi kepentingan individu pada kepentingan umum, balas jasa, sentralisasi, rantai skalar, aturan, keadilan, kelanggengan personalia, inisiatif, dan semangat korps.

Selain itu, dia juga menguraikan fungsi-fungsi manajemen menjadi elemen-elemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian, dan pengawasan.

Manajemen ilmiah, yang dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor, menekankan penggunaan metode ilmiah dalam analisis dan pemecahan masalah organisasi.

Ini melibatkan penggantian metode kerja dengan pendekatan ilmiah yang lebih efisien, seleksi, pelatihan, dan pengembangan karyawan secara ilmiah, integrasi ilmu tentang kerja dalam manajemen, dan pengembangan semangat dan mental karyawan.

Manajemen ilmiah juga mencakup pengembangan teknik riset operasi, simulasi, otomatisasi, dan lainnya untuk memecahkan masalah manajemen dan organisasi.

Dari keempat unsur pokok tersebut dapat digabung dan menjadi definisi organisasi formal yaitu suatu sistem kegiatan yang terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan di bawah kekuasaan dan kepemimpinan.

1. Max Weber - Merumuskan Teori Birokrasi dalam bukunya "The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism".

Weber menggambarkan karakteristik birokrasi, termasuk pembagian kerja yang jelas, hierarki wewenang yang baik, dan sistem prosedur yang terorganisir untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Henri Fayol - Mengembangkan Teori Administrasi dengan menyoroti 14 prinsip manajemen dasar, seperti pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab, disiplin, kesatuan perintah, kesatuan pengarahan, dan lain-lain.

Fayol juga membagi fungsi-fungsi manajemen menjadi elemen-elemen manajemen, termasuk perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian, dan pengawasan.

3. Frederick Winslow Taylor - Bapak Manajemen Ilmiah, yang mengemukakan prinsip-prinsip seperti penggantian metode kerja praktis dengan metode ilmiah yang teruji, seleksi dan pengembangan karyawan secara ilmiah, dan integrasi ilmu tentang kerja dengan seleksi, latihan, dan pengembangan.

Taylor menekankan pentingnya semangat dan mental para karyawan dalam mencapai manfaat dari manajemen ilmiah.

4.James D. Mooney dan Allen Reilly - Penulis buku "Onward Industry" yang menekankan koordinasi sebagai faktor terpenting dalam perencanaan organisasi dan mengedepankan prinsip-prinsip organisasi seperti prinsip koordinasi, prinsip skalar, dan prinsip fungsional.

Baca Juga: Hakikat Belajar di Era Digital Ini Melibatkan Pemanfaatan Teknologi Sebagai Alat Pembelajaran dengan Banyaknya

Jadi, itulah tokoh dalam teori desain organisasi pandangan klasik yang perlu diperhatikan.***

 

Disclaimer:

Kebenaran jawaban diatas tidak mutlak. Jawaban tersebut bersifat terbuka sehingga bisa dieksplorasi lagi lebih lanjut.

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: pustaka.ut.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah