Alternatif Jawaban Tahapan Jabarkan Rencana Program Calon Guru Penggerak Angkatan 9

- 7 April 2024, 09:38 WIB
Alternatif Jawaban Tahapan Jabarkan Rencana Program Calon Guru Penggerak Angkatan 9
Alternatif Jawaban Tahapan Jabarkan Rencana Program Calon Guru Penggerak Angkatan 9 /Pexels.com / fauxels/

INFOTEMANGGUNG.COM - Teman-teman, kita akan menyimak sebuah alternatif jawaban Tahapan Jabarkan Rencana Program Calon Guru Penggerak Angkatan 9. Mari cermati apa saja poin-poinnya.

Dalam alternatif jawaban Tahapan Jabarkan Rencana Program Calon Guru Penggerak Angkatan 9 ini kita akan mengambil contoh tentang kesenian alat musik gamelan dari budaya Jawa.

Baca Juga: Apa Praktik Baik yang Sudah Dilakukan sebagai Upaya Peningkatan Kompetensi Guru Penggerak, Think About It

Dengan pesatnya kemajuan zaman di era internet ini, budaya tradisional termasuk kesenian alat musik gamelan dari budaya Jawa tengah menghadapi tantangan berat untuk dapat bertahan di era digital. 

Semakin terbukanya akses generasi muda terhadap budaya global membuat warisan leluhur semakin terlupakan karena generasi muda lebih memilih untuk mendalami budaya modern.. 

Menyadari kondisi ini, saya Amelia Lianita Calon Guru Penggerak Angkatan 9 termotivasi untuk merancang program inovatif yang diberi nama "Gamelan dan Generasi Z". 

Program ini bertujuan utama untuk melestarikan kesenian alat musik gamelan dari budaya Jawa melalui pelatihan kesenian alat musik gamelan yang terdiri dari kendhang, gong, suling, gambang, rebab, siter, dan masih banyak lagi. Gendang atau kendang berfungsi sebagai pengatur irama dan tempo yang dimainkan.

Dengan menerapkan pendekatan BAGJA (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, Atur Eksekusi), program melestarikan gamelan ini dirancang untuk berkelanjutan dan memberikan dampak positif yang signifikan.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPA Kelas 9 SMP Halaman 119 Semester 2 Kurikulum 2013, Aktivitas 8.2 Model Atom Bohr

Dalam mempersiapkan calon guru yang berkualitas dan berkompeten, tahapan BAGJA jabarkan rencana dan atur eksekusi program menjadi kunci dalam mendukung pembentukan generasi penerus pendidikan yang unggul. 

Melalui inisiatif saya sebagai 'Program Calon Guru Penggerak Angkatan 9', langkah-langkah strategis dijalankan untuk menjabarkan rencana dan mengatur eksekusi program secara efektif."

Baca juga:Jawaban Lembar Kerja 2 Rencana Penguatan Kompetensi Diri Calon Guru Penggerak Angkatan 9
Tahapan Jabarkan rencana Program SpenSA Masagi (SMPN 1 Sumedang Melestarikan Aksara Sunda melalui Poster Digital tentang Idiom)

Tahap 1: Perencanaan (2 Minggu)

Tahap perencanaan merupakan landasan utama dalam merancang program ini dengan baik. 

Beberapa pertanyaan muncul untuk memandu proses perencanaan:

- Apa saja alat musik gamelan yang ingin kami lestarikan?
- Bagaimana kami dapat menerangkan program ini agar menarik bagi para murid SMP?
- Platform digital apa yang paling tepat untuk menyebarkan kabar tentang pelatihan diadakan?
- Bagaimana cara kami melibatkan murid dalam proses pembuatan poster?
- Siapa saja yang akan bertanggung jawab atas kelancaran program ini?

Tindakan yang akan dilakukan:

Dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan tersebut, langkah-langkah konkret diperlukan. 

Saya mulai dengan melakukan riset menyeluruh dan mengidentifikasi alat musik gamelan apa yang diminati oleh para murid SMP. 

Lalu, saya bekerjasama erat dengan guru kesenian untuk menyusun konten poster yang tidak hanya edukatif tetapi juga menarik bagi para murid.

Pelatihan murid dalam mempelajari musik gamelan menjadi hal penting, dan kami mengadakan workshop serta pelatihan khusus untuk para murid terkait dengan memainkan gamelan dan pembuatan poster digital. Tim pelaksana program pun terbentuk, melibatkan guru, murid, dan staf sekolah.

Rencana melibatkan Suara, pilihan, dan kepemilikan murid 

Tiga hal di atas diutamakan dalam setiap langkah. Murid kami libatkan dalam proses pelatihan musik gamelan yang akan dijadikan poster, memberikan kebebasan bagi mereka untuk berkreasi dalam membuat desain poster, serta mendorong mereka untuk menjadi relawan dan menyebarkan poster di media sosial.

Aset dan kekuatan sumber daya

Selain itu, kami memiliki sejumlah aset dan kekuatan sumber daya yang mendukung pelaksanaan program ini, termasuk guru kesenian yang ahli dalam memainkan gamelan, tim IT yang mampu membantu dalam pembuatan platform digital, laboratorium komputer yang dilengkapi dengan software desain grafis, dan media sosial sekolah untuk menyebarkan poster.

Waktu

Pertanyaan ini harus terjawab:
- Apa alat musik gamelan yang ingin kami lestarikan?
- Bagaimana kami dapat mengemas musik gamelan agar menarik bagi para murid SMP?
- Platform digital apa yang paling tepat untuk menyebarkan poster kami?
- Bagaimana cara kami melibatkan murid dalam proses pembuatan poster?
- Siapa saja yang akan bertanggung jawab atas kelancaran program ini?

Waktu yang telah kami alokasikan untuk tahap perencanaan dan persiapan adalah 2 minggu, selanjutnya 4 minggu untuk pembuatan poster digital, dan 2 minggu untuk penyebaran dan promosi poster. 

Penanggung jawab utama program ini adalah Kepala Sekolah Lani Trisari, S.Pd. M.Pd., Ketua Program, Amelia Lianita, S.S. M.Pd., serta tim pelaksana yang terdiri dari guru kesenian, tim IT, dan para murid.

Tahap 2: Implementasi (4 Minggu)

Setelah tahap perencanaan selesai, kami masuk pada tahap implementasi program. Dalam tahap ini, kami harus memastikan bahwa setiap langkah dilakukan dengan tepat dan efisien.

Pertanyaan yang kami hadapi dalam tahap ini antara lain:

- Bagaimana cara memastikan kualitas dan kesesuaian konten poster?
- Bagaimana cara memaksimalkan partisipasi murid dalam pembuatan poster?
- Bagaimana cara mengevaluasi efektivitas program?

Tindakan yang kami lakukan termasuk melakukan review dan revisi konten poster sebelum dipublikasikan, memberikan pendampingan dan bimbingan kepada murid dalam pembuatan poster, serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program melalui survei dan feedback dari murid dan guru.

Dalam tahap implementasi ini, kami terus mengutamakan suara, pilihan, dan kepemilikan murid. Para murid diberikan kesempatan untuk memberikan feedback dan saran terhadap konten poster, serta mereka dilibatkan dalam proses penyebaran dan promosi poster.

Baca Juga: 4 Kompetensi Guru Penggerak untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru, Peran Guru Penggerak dalam Pendidikan

Kami juga tetap mengandalkan aset dan kekuatan sumber daya yang kami miliki, seperti ahli musik gaelan untuk review konten, tim IT untuk pemeliharaan platform digital, dan dana sekolah untuk biaya pencetakan poster.

Waktu yang kami alokasikan untuk tahap implementasi adalah 4 minggu untuk pembuatan dan penyebaran poster.

Tahap 3: Evaluasi (2 Minggu)

Tahap terakhir dari program ini adalah evaluasi. Kami harus mengevaluasi seberapa baik program ini berjalan dan sejauh mana tujuan kami tercapai.

Beberapa pertanyaan yang kami hadapi dalam tahap ini adalah:

- Bagaimana tingkat partisipasi murid dalam program?
- Seberapa efektif program dalam meningkatkan pengetahuan tentang musik gamelan?
- Apa saja masukan serta saran untuk perbaikan program di masa depan?

Tindakan yang kami ambil meliputi pengumpulan data dan feedback tentang musik gamelan dan Generasi Z dari murid dan guru, analisis data, evaluasi efektivitas program, serta penyusunan laporan hasil evaluasi dan rekomendasi untuk program selanjutnya.

Kami tetap melibatkan suara, pilihan, dan kepemilikan murid dalam tahap evaluasi ini. Data dan feedback dari murid dan guru menjadi landasan utama untuk mengevaluasi program ini.

Waktu yang kami alokasikan untuk tahap evaluasi adalah 2 minggu.

Program Musik Gamelan dan Generazi Z di SMPN 1 Karanganyar diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam melestarikan budaya lokal, khususnya musik gamelan. 

Dengan melibatkan semua pihak terkait dan dengan tetap mengutamakan suara dan partisipasi murid, kami berharap program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan

Demikian alternatif jawaban Tahapan Jabarkan Rencana Program Calon Guru Penggerak Angkatan 9. Semoga bermanfaat.***

Disclaimer:

Jawaban yang tertera di atas sifatnya tidak mutlak.
Jawaban tersebut bersifat terbuka sehingga bisa dieksplorasi lagi lebih lanjut.

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: Kemdikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah