Nilai Guru Penggerak Berpihak pada Murid, Kepentingan Perkembangan Murid sebagai Acuan Utama

- 2 April 2024, 12:20 WIB
Nilai Guru Penggerak Berpihak pada Murid,  Kepentingan Perkembangan Murid sebagai Acuan Utama
Nilai Guru Penggerak Berpihak pada Murid, Kepentingan Perkembangan Murid sebagai Acuan Utama /Paxels.com/Yan Krukau/

Mereka adalah agen perubahan yang tidak hanya berfokus pada pemberian materi pelajaran, tetapi juga pada perkembangan pribadi dan akademis setiap murid yang mereka ajar.

Salah satu nilai utama yang ditekankan dalam konsep Guru Penggerak adalah kepihakan pada murid. Artinya, mereka senantiasa bergerak dengan memprioritaskan kepentingan perkembangan murid sebagai fokus utama dari segala tindakan dan keputusan yang mereka ambil.

Mengapa Guru Penggerak Berpihak pada Murid?

Pendidikan yang berpihak pada murid adalah konsep yang mengakui keberagaman kebutuhan dan potensi setiap individu dalam proses pembelajaran. Guru Penggerak memahami bahwa setiap murid memiliki keunikan, minat, dan kebutuhan yang berbeda-beda.

Oleh karena itu, mereka tidak hanya mengajar secara umum, tetapi juga merancang pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing murid.

Dengan berpihak pada murid, Guru Penggerak menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif, di mana setiap murid merasa dihargai dan didukung untuk mencapai potensi maksimalnya. Ini mendorong rasa percaya diri, motivasi, dan minat belajar yang tinggi pada setiap murid.

Nilai Guru Penggerak

1. Mandiri: Seorang Guru Penggerak memahami pentingnya pengembangan diri secara terus-menerus. Mereka memiliki kemampuan untuk mengambil inisiatif dan bertindak secara mandiri dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid.

2. Reflektif: Guru Penggerak senantiasa melakukan refleksi terhadap praktik pengajarannya. Mereka secara kritis mengevaluasi strategi pembelajaran yang digunakan dan selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berdasarkan pengalaman mereka.

3. Kolaboratif: Seorang Guru Penggerak tidak bekerja sendiri. Mereka aktif berkolaborasi dengan rekan guru, orang tua, dan pihak terkait lainnya untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang optimal bagi murid. Kolaborasi ini memungkinkan pertukaran ide dan praktik terbaik dalam meningkatkan pengalaman belajar murid.

Halaman:

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: Kemdikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah