Membentuk komite sekolah yang inklusif yang terdiri dari perwakilan dari semua pihak dapat menjadi wadah untuk mengkoordinasikan berbagai kegiatan pengembangan sekolah. Komite ini juga dapat bertindak sebagai forum untuk mendiskusikan kebijakan sekolah, mengidentifikasi masalah yang muncul, dan mencari solusi bersama.
7. Program Parenting School:
Mengadakan program parenting school yang melibatkan orang tua sebagai peserta juga merupakan langkah yang baik. Program ini dapat memberikan informasi dan dukungan kepada orang tua dalam mendukung perkembangan anak mereka di rumah dan di sekolah.
8. Proyek Kolaboratif Siswa:
Melibatkan siswa dalam proyek kolaboratif yang melibatkan semua pihak juga dapat menjadi cara yang efektif untuk membangun kemitraan yang kuat antara guru, kepala sekolah, dan orang tua. Proyek-proyek ini dapat mencakup berbagai topik, mulai dari lingkungan hidup hingga pembangunan karakter.
9. Pelaksanaan Program Penghargaan dan Penghargaan Siswa:
Menjalankan program penghargaan dan penghargaan siswa yang melibatkan partisipasi semua pihak juga dapat menjadi cara yang efektif untuk memotivasi siswa dan menghargai kontribusi mereka dalam pengembangan sekolah.
10. Sumber Daya dan Dukungan:
Selain itu, kepala sekolah juga dapat berperan sebagai penghubung antara sekolah dan komunitas, memfasilitasi akses orang tua terhadap sumber daya dan dukungan eksternal yang dapat meningkatkan pengalaman pendidikan siswa.
Kesimpulannya kolaborasi antara guru, kepala sekolah, dan orang tua merupakan kunci untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif, berorientasi pada pembelajaran, dan berpusat pada siswa.