Selain pengetahuan, pembentukan karakter adalah bagian penting dari pendidikan antikorupsi. Sekolah harus mendorong pembentukan karakter yang kuat berdasarkan nilai-nilai peduli, termasuk empati, solidaritas, dan kejujuran.
Ini dapat dicapai melalui kegiatan pembinaan karakter, seperti ceramah motivasi, cerita inspiratif, dan proyek sosial yang mendorong partisipasi aktif dalam membantu mereka yang kurang beruntung.
3. Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat
Pendidikan antikorupsi tidak hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga melibatkan peran aktif dari orang tua dan masyarakat. Orang tua harus menjadi contoh teladan bagi anak-anak mereka dengan menunjukkan perilaku yang jujur dan bertanggung jawab.
Sekolah dapat melibatkan orang tua dalam kegiatan seperti seminar, lokakarya, atau forum diskusi tentang pentingnya pendidikan antikorupsi. Selain itu, kolaborasi dengan lembaga masyarakat, seperti LSM anti-korupsi atau pemerintah setempat, juga dapat meningkatkan efektivitas program pendidikan antikorupsi.
4. Penggunaan Teknologi dan Media Sosial sebagai Alat Pendidikan
Dalam era digital saat ini, teknologi dan media sosial dapat menjadi alat yang efektif untuk menyebarkan informasi dan menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pencegahan korupsi.
Sekolah dapat menggunakan platform online untuk menyediakan materi pendidikan antikorupsi yang interaktif dan menarik bagi pelajar.
Selain itu, pelajar dapat diajak untuk menjadi agen perubahan melalui kampanye online, blog, atau video yang mempromosikan kesadaran antikorupsi.
Baca Juga: Contoh Lembar Kerja 5.3 Rencana Pengembangan Kompetensi Diri Calon Guru Penggerak