Pada masa ini, tentara sekutu (Inggris) kembali datang ke Indonesia dan Sudirman pun memerintahkan agar diperangi.
Maka tercetuslah Pertempuran Ambarawa.
Selanjutnya Belanda pun menyerang Indonesia dengan Agresi Militer I dan Agresi Militer II.
Sudirman sendiri menjadi pemimpin pasukan gerilya menghadapi serangan dahsyat tersebut meski ia dalam keadaan sakit (TBC).
Meski harus ditandu dalam gerilya namun semangatnya melawan tidak pernah padam.
Ia bertahan dan wafat sebulan setelah Belanda secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia.
Jenderal Sudirman adalah teladan terbaik bagi anak bangsa.
Kecintaannya pada tanah air membuat ia rela berkorban apapun termasuk waktu, harta, tenaga dan nyawa.
Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 9 Kurikulum Merdeka Halaman 272 273 274 275: Unit 1. Digital Life
Selain itu, walau dihimpit kesulitan dalam berjuang namun ia teguh penderian dan tidak goyah walau sedikitpun.