Modul 1.1.A.4 Guru Penggerak Eksplorasi Konsep - Refleksi Diri Tentang Filosofi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

- 18 Maret 2024, 17:08 WIB
Modul 1.1.A.4 Guru Penggerak Eksplorasi Konsep - Refleksi Diri Tentang Filosofi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
Modul 1.1.A.4 Guru Penggerak Eksplorasi Konsep - Refleksi Diri Tentang Filosofi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara /Pexels.com /RF._.studio/

Quena.id – sobat Quena inilah modul 1.1.A.4 Guru Penggerak eksplorasi konsep - refleksi diri tentang filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara.

Kali ini kita akan membahas modul 1.1.A.4 Guru Penggerak eksplorasi konsep - refleksi diri tentang filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara.

Yuk simak modul 1.1.A.4 Guru Penggerak eksplorasi konsep - refleksi diri tentang filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara ini.

Baca Juga: Pertanyaan Refleksi Guru Penggerak: Apa Bagian yang Paling Menarik Bagi Saya? Mengapa?

Guru Penggerak merupakan program kepemimpinan untuk guru agar menjadi pemimpin pembelajaran.

Di modul 1.1.A.4 ini, Guru Penggerak akan mempelajari secara mendalam mengenai pendidikan Ki Hadjar Dewantara.

Untuk teman-teman yang penasaran, yuk simak pembahasan berikut ini.

Modul 1.1.A.4 Guru Penggerak Eksplorasi Konsep - Refleksi Diri Tentang Filosofi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Filosofi Ki Hadjar Dewantara

Ki Hadjar Dewantara dikenal sebagai pahlawan nasional dalam bidang pendidikan, yang mendirikan lembaga Taman Siswa.

Pandangan KHD terhadap pendidikan adalah bahwa itu adalah usaha untuk membebaskan manusia dari ketidaktahuan dan mengharmoniskan diri dengan alam dan masyarakatnya.

Pemikiran ini mencakup kedua aspek fisik dan spiritual manusia, dengan penekanan yang kuat pada pembentukan karakter yang baik.

Bagi KHD, pendidikan bukanlah hanya tentang pengetahuan semata, tetapi juga tentang membentuk karakter yang baik dan bijaksana.

Dasar-Dasar Pendidikan yang Menuntun

Ki Hadjar Dewantara menjelaskan bahwa tujuan utama pendidikan adalah membimbing segala potensi yang dimiliki oleh murid.

Tujuannya adalah agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebaik mungkin, baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari masyarakat.

Oleh karena itu, pendidik bertugas untuk membantu murid mengembangkan potensi alaminya.

Kodrat Alam dan Kodrat Zaman

KHD mengingatkan para pendidik bahwa pendidikan anak-anak harus sesuai dengan kodrat alam dan tuntutan zaman.

Dia menegaskan bahwa pendidikan harus memperhatikan konteks alam dan era tempat pendidikan tersebut dilakukan.

Trilogi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

Trilogi ini terdiri dari:

Baca Juga: Apa Tujuan Pendidikan yang Dapat Dilihat dari Video Ini Pada Zaman Kolonial? Simak Pembahasannya

"Ing Ngarso Sung Tulodho": Memberikan teladan di depan.

"Ing Madya Mangun Karso": Memberikan bimbingan di tengah.

"Tut Wuri Handayani": Memberikan dorongan di belakang.

Dengan prinsip-prinsip ini, Ki Hadjar Dewantara menekankan pentingnya peran pendidik dalam memberikan contoh yang baik, memberikan bimbingan yang tepat, dan memberikan dorongan agar murid dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Refleksi

1. Apa bagian yang paling menarik bagi saya? Mengapa?

Contoh Jawaban

Menurut pandangan saya, salah satu aspek yang paling menarik dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan adalah pendiriannya dalam mendirikan lembaga pendidikan yang dikenal sebagai Taman Siswa.

Langkah ini menunjukkan kesungguhan beliau dalam merangkul seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang belum mendapatkan akses pendidikan.

Dengan menciptakan Taman Siswa, Ki Hadjar Dewantara mengusung gagasan agar semua individu di Indonesia dapat mengakses pendidikan dengan bebas dan merdeka.

Sehingga sampai saat semua masyarakat Indonesia berhasil merasakan dunia pendidikan dengan bebas dan merdeka.

Pemikiran KHD ini juga masih digunakan sampai saat ini untuk pendidikan di Indonesia.

2. Apa tujuan pendidikan yang dapat dilihat dari video ini pada zaman kolonial?

Contoh Jawaban

Pendidikan pada zaman tersebut hanya diarahkan untuk melahirkan calon pegawai yang dapat memperkuat struktur administratif dan mendukung usaha dagang kolonial.

Pendidikan pada masa itu tidak bertujuan untuk menghasilkan tokoh-tokoh perubahan atau memperjuangkan kemandirian serta pembebasan bangsa.

Selain itu, pendidikan pada zaman kolonial tidak mendukung untuk menjadi bagian dari tokoh perubahan di masyarakat.

Baca Juga: Apa Bagian yang Paling Menarik Bagi Saya? Mengapa? Apa Tujuan Pendidikan yang Dapat Dilihat dari Video Ini

3. Apa persamaan dan perbedaan antara proses pembelajaran pada zaman kolonial dengan proses pembelajaran saat ini?

Contoh Jawaban

Kita dapat melihat bahwa terdapat perbedaan yang mencolok antara pendidikan sekarang dengan zaman kolonial.

Pada zaman kolonial pendidikan hanya diperuntukan untuk usaha dan calon pegawai saja.

Sementara saat ini semua kalangan masyarakat dapat merasakan pendidikan tanpa mengenal golongan, ras, dan suku.

Persamaannya terletak pada kenyataan bahwa keduanya dilaksanakan di lembaga pendidikan formal seperti sekolah, serta terdapat pada penerapan budi pekerti.

Jadi, itulah modul 1.1.A.4 Guru Penggerak eksplorasi konsep - refleksi diri tentang filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara.***

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah