Ringkasan Modul 3.3 Guru Penggerak tentang Peran Keterlibatan Komunitas dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan

- 4 Maret 2024, 18:54 WIB
Ringkasan Modul 3.3 Guru Penggerak tentang Peran Keterlibatan Komunitas dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan
Ringkasan Modul 3.3 Guru Penggerak tentang Peran Keterlibatan Komunitas dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan /pexels.com/Monstera Production/

INFOTEMANGGUNG.COM - Bapak dan Ibu Guru, berikut ini kita akan membaca ringkasan modul 3.3 guru penggerak tentang topik peran keterlibatan komunitas dalam menumbuhkembangkan kepemimpinan murid. Jadi kita akan mendalami topik ini secara ringkas.

Peran keterlibatan komunitas dalam menumbuhkembangkan kepemimpinan murid bisa dimulai dengan mencoba komunitas menjadi salah satu aset sosial yang dimiliki oleh sekolah.

Baca Juga: Bagaimana Cara Meningkatkan Kinerja Guru, Ini Rekomendasi yang Efektif

Komunitas terdiri dari guru, murid, orang tua/wali murid, dan masyarakat di sekitar sekolah yang secara langsung atau tidak langsung bisa memengaruhi proses belajar murid.

Kemitraan sekolah bisa menerapkan Tri Sentra Pendidikan yang merupakan kerjasama pihak sekolah dengan keluarga, dan masyarakat yang dilandasi asas gotong royong.

Kesamaan kedudukan, saling percaya, saling menghormati, dan kesediaan untuk berkorban guna membangun ekosistem pendidikan untuk menumbuhkan karakter dan budaya prestasi sekolah.

Peran Keterlibatan Komunitas dalam Menumbuh kembangkan Kepemimpinan Murid

I. Komunitas Keluarga

Pertama kita akan membahas komunitas keluarga. Murid lebih menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah dibandingkan di sekolah. Karena itu guru harus berusaha mencari cara supaya keluarga bisa berperan untuk ikut mendorong munculnya suara, pilihan, dan kepemimpinan murid di keluarga.

Contoh program kepemimpinan muri dalam hubungannya dengan strategi yang dapat melibatkan keluarga, yaitu:

1. Memastikan orang tua memahami visi dan misi sekolah untuk mewujudkan kepemimpinan murid dengan cara mensosialisasikan suara, pilihan, dan kepemilikan kepada orangtua.

2. Melibatkan orang tua secara aktif untuk membantu menyediakan dukungan dan akses ke sumber-sumber belajar yang lebih luas untuk membantu mewujudkan suara atau pilihan murid.

3. Mengadakan Pelatihan atau sesi-sesi informasi yang dapat membantu orang tua memahami pendekatan pembelajaran yang dilakukan sekolah

4. Mengadakan kegiatan yang memberikan kesempatan bagi murid untuk menunjukkan dan mendemonstrasikan hasil belajar atau pemahaman kepada orang tua dengan tujuan untuk menumbuhkan rasa pencapaian, kepercayaan diri, kemandirian, dan berbagai sikap positif lain

Baca Juga: Alternatif Contoh Jurnal Refleksi Mingguan Modul 3.3 Guru Penggerak: Pengelolaan Program Berdampak Positif

5. Melibatkan orang tua pada kegiatan-kegiatan non akademis/bukan pembelajaran di kelas agar rasa kepemilikan terbangun

6. Mendorong orang tua mengajak anak-anak mereka ke tempat-tempat yang bisa menumbuhkan rasa empati, mengajak murid dalam kegiatan pelayanan kepada masyarakat.

7. Mendorong, mempromosikan dan mengapresiasi orangtua membangun kemandirian, resiliensi, dan tanggung jawab murid

II. Komunitas Kelas dan Antar Kelas

Komunitas kelas terdiri dari murid, guru / wali kelas

Contoh strategi yang bisa dilakukan guru dalam menumbuhkan kepemimpinan murid di kelas dan antar kelas:

1. Memfasilitasi kerja kelompok dan kolaborasi antar murid di kelas dan murid antar kelas

2. Melibatkan murid di proses penilaian

3. Membentuk dewan murid, komite-komite yang dipimpin oleh murid, kepanitiaan kegiatan yang anggotanya murid.

4. Mendorong terciptanya kebersamaan yang bisa mempromosikan rasa kepemilikan murid

5. Mendorong murid untuk bertanya

6. Melibatkan murid di dalam proses perencanaan pembelajaran.

7. Memberikan kesempatan murid untuk terlibat dalam pengaturan prosedur, rutinitas, dan kesepakatan kelas

8. Memberi murid kesempatan untuk memberikan umpan balik dalam proses pembelajaran.

III. Komunitas Sekolah

Komunitas sekolah merupakan pihak-pihak yang aktif berkegiatan di sekolah, walaupun tidak ada di kelas setiap hari, tetapi selalu ada dalam keseharian dan murid-murid di sekolah.

Contoh strategi yang dapat dilakukan guru dalam menumbuhkan kepemimpinan murid di komunitas sekolah:

1. Memastikan tenaga kependidikan yang ada di sekolah memahami visi dan misi sekolah dalam mewujudkan kepemimpinan murid

2. Mengundang pustakawan untuk ikut serta dalam perencanaan pembelajaran, sehingga mereka dapat membantu menyediakan akses ke sumber-sumber belajar yang relevan.

3. Mendorong pustakawan melibatkan murid dalam memberikan masukan kepada pustakawan terkait dengan koleksi sumber-sumber belajar yang diperlukan murid.

4. Mendorong pustakawan menyediakan beragam perspektif dalam sumber-sumber belajar yang mereka sediakan.

5. Mendorong pustakawan menyediakan sumber belajar yang multimoda supaya bisa mengakomodasi berbagai minat dan kebutuhan murid, dan agar murid memiliki pilihan.

6. Mendorong pustakawan melibatkan murid dalam menentukan prosedur yang memungkinkan murid mengatur dan menavigasi diri mereka secara bebas di dalam perpustakaan, tetapi tetap dengan tanggung jawab.

7. Mendorong laboran membuat prosedur keamanan dan keselamatan yang tetap memungkinkan murid untuk mandiri dan percaya diri di dalam melakukan kegiatan.

8. Mendorong laboran mempromosikan laboratorium sebagai salah satu tempat yang menarik dan menyenangkan bagi murid untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.

9. Mengundang tenaga kebersihan, penjaga sekolah, petugas kantin, satpam, dan tenaga kependidikan lain untuk ikut berperan sesuai perannya di sekolah dalam berbagai kegiatan pembelajaran.

10. Mengadakan pelatihan bagi para staf pendukung mengenai nilai-nilai dan berbagai pendekatan belajar yang dilakukan oleh sekolah, sehingga mereka bisa ikut mencontohkan sikap dan perilaku sesuai dengan yang ingin dikembangkan pada diri murid.

Baca Juga: Bagaimana Cara Meningkatkan Kinerja Guru, Ini Rekomendasi yang Efektif

IV. Komunitas Sekitar Sekolah

Komunitas sekitar sekolah merupakan komunitas yang berada di luar sekolah, tetapi masih berada lingkup sekitar sekolah (masyarakat).

Contoh strategi yang dapat dilakukan guru dalam menumbuhkan kepemimpinan murid di komunitas sekitar sekolah:

1. Mengajak murid unmengenal lingkungan sekitar sekolah

2. Melibatkan lingkungan sekitar dalam kegiatan yang digagas murid

3. Melibatkan murid di kegiatan budaya masyarakat sekitar.

V. Komunitas yang Lebih Luas

Komunitas yang jauh dari sekolah, tetapi berpeluang dan mampu mempengaruhi sekolah seperti media massa, universitas, media sosial, pemerintah pusat, dll.

Contoh strategi yang bisa dilakukan guru dalam menumbuhkan kepemimpinan murid di komunitas yang lebih luas:

1. Menggunakan artikel media massa untuk memantik rasa ingin tahu murid

2. Melibatkan media massa dalam mempromosikan gagasan-gagasan murid

3. Mengundang keterlibatan dunia usaha sebagai tempat magang murid

Komunitas mempunyai peran penting dalam mewujudkan lingkungan belajar yang mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid karena:

1. Menyediakan kesempatan bagi murid untuk mewujudkan pilihan dan suara mereka.

2. Membantu murid untuk belajar melihat dan merasakan dampak dari pilihan dan suara yang dibuatnya.

3. Membantu membentuk identitas diri dan edifikasi diri murid yang lebih kuat.

4. Membantu murid agar dapat tumbuh menjadi agen perubahan yang dapat memberikan kontribusi yang berarti terhadap diri sendiri, orang lain, masyarakat serta lingkungan di sekitarnya.

Supaya bisa mempromosikan aspek suara, pilihan, dan kepemilikan murid, dapat menerapkan beberapa prinsip yang dapat dijadikan panduan dalam membangun interaksi murid dengan komunitas, yaitu:

1. Membangun suasana yang menghargai murid
2. Mendengarkan murid
3. Dialog atau komunikasi dengan murid

Menempatkan murid dalam kursi pengemudi (pengambil keputusan)

Demikianlah ringkasan modul 3.3 guru penggerak tentang topik peran keterlibatan komunitas dalam menumbuhkembangkan kepemimpinan murid. Semoga bermanfaat.***

Disclaimer:

Jawaban yang tertera di atas sifatnya tidak mutlak.
Jawaban tersebut bersifat terbuka sehingga bisa dieksplorasi lagi lebih lanjut.

 

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: Buku.kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah