Jawaban Soal Menatap Pendidikan 2022 Temukan Opini yang Anda Peroleh dari Artikel Tersebut

- 23 Februari 2024, 12:13 WIB
Jawaban Soal Menatap Pendidikan 2022 Temukan Opini yang Anda Peroleh dari Artikel Tersebut
Jawaban Soal Menatap Pendidikan 2022 Temukan Opini yang Anda Peroleh dari Artikel Tersebut /Pexels.com / RODNAE Productions/

INFOTEMANGGUNG.COM - Jawaban soal menatap pendidikan 2022, temukan opini yang Anda peroleh dari artikel tersebut dapat ditemukan di artikel di bawah ini. Mari kita mulai.

Kita baca dulu soal menatap pendidikan 2022, temukan opini yang Anda peroleh dari artikel tersebut dapat ditemukan di artikel di bawah ini, kemudian kita baca soal dan jawabannya:

Baca Juga: Jawaban Apa Saja Upaya yang Anda Lakukan Untuk Mempelajari Target Perilaku Disiplin Positif

Bacaan dan Soal:

Menatap Pendidikan 2022

Nasib pendidikan dua tahun terakhir terombang-ambing, bukan hanya di Indonesia, melainkan di seluruh dunia. Kehadiran pandem COVID-19 yang disusul dengan variannya mengubah pola sistem kegiatan belajar mengajar.

Dulu belajar sering di dalam kelas, kini bisa dilakukan di rumah dan smartphone Selaras dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara, "Setiap orang menjadi guru, dan setiap rumah menjadi sekolah"

Sistem daring menjadi the best among the worst sekolah dalam proses belajar. Apakah hasilnya maksimal? Tentu saja tidak. Kesiapan guru, teknologi, can infrastruktur menjadi kendala utama dalam menghadapi perubahan drastis itu

Pemerintah yang dalam hal ini Kemendikbud-Ristek pun menarik rem darurat dengan mengeluarkan kebijakan berupa belajar dari rumah (BDR).

Tujuan mereka memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat COVID-19, melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk COVID-19.

Baca Juga: Untuk Memberikan Persamaan Ilustrasi tentang Pentingnya Mendidik Anak Ki Hajar Dewantara Menyamakannya Seperti

Juga, mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di satuan pendidikan dan memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik, dan orang tua/wall.

Kemendikbud-Ristek mengeluarkan beberapa kebijakan merespons pandemi ini. Di antaranya: menghadirkan kurikulum dan modul pembelajaran dalam kondisi khusus, keringanan UKT kepada mahasiswa yang terdampak oleh pandemi, menyediakan media pembelajaran daring, serta penyaluran bantuan kuota data intemet.

Ada pro dan kontra dengan kebijakan itu. Hal itu wajar sebagal bagian dari demokrasi. Hal yang lebih penting ialah bersama-sama mencankan solusi terbaik bagi masa depan anak-anak Indonesia

Pada 2022 yang tinggal menghitung hari, perlu ada transformasi di segala bidang Pertama, kurikulum harus di-refresh. Bukan berarti kurikulum lalu/saat ini keliru. Namun, inilah kebutuhan zaman yang bergerak dinamis.

Ibarat tangga, setiap kurikulum yang disusun memiliki peran vital menapaki langkah hingga ke lantai berikutnya.

Kurikulum di masa depan harus mampu menjadikan anak cakap secara kompetensi dan spiritual Dengan jalan meningkatkan skill siswa (soft-skill dan hard-skil), holistik, agile, adaptit, multidisiplin, dan menghargai kearifan lokal (local wisdom)

Indonesia sangat kaya akan sumber daya alam, budaya, dan talentanya, Jangan sampai kurikulum menyeragamkan.

Setiap daerah memiliki kearifan masing-masing, setiap anak memiliki keunikan berbeda. Keanekaragaman budaya dijadikan sumber kekayaan dan rujukan untuk memahami kehidupan yang berkelanjutan (Halinen, 2018).

Kedua, digitalisasi perlu dioptimalkan. Salah satu hal yang dipelajari selama pandemi in ialah para guru dan siswa semakin akrab dengan dunia digital.

Ada praktik baik yang selama ini hanya muncul secara teori untuk memanfaatkan teknologi secara masif, tetapi pada faktanya nihil penerapannya.

Proses belajar tidak melulu hanya di dalam kelas dan bersumber dari guru Siswa bisa belajar secara mandiri dan lebih luas melalui perangkat smartphone atau laptop, yang terhubung dengan internet.

Materi yang dipelajari pun sangat beragam, sumbernya banyak serta fleksibel.

Kebiasaan itu pertu dilanjutkan. Meskipun sekolah sudah mulai menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM), jangan sampai kembali ke sistem pembelajaran konvensional.

Kemendikbud-Ristek harus terus menggalakkan program training reskilling dan upskilling kepala sekolah dan guru guna menunjang keberhasilan belajar karena kepala sekolah dan guru tetap memiliki peran sentral sebagai mediator pembelajaran.

Merekalah yang bersinggungan langsung dengan siswa

Terakhir, sinergi antar unit, lembaga, kementerian, hingga kepala daerah menjadi hal yang tak bisa dielakkan.

Beban dan puncak keberhasilan pendidikan bukan hanya ada di meja Kemendikbud Ristek melainkan ada pada peran kolaboratif-partisipatif dan seluruh pihak yang saling terkait karena tugas mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tanggung jawab kita semua

1. Temukan opini yang Anda peroleh dari artikel tersebut!
2. Bagaimana pendapat Anda mengenal isi artikel tersebut? Berikan argumen yang mendukung pendapat Anda! Tuliskan dalam sebuah paragraf pendek!​

Jawaban:

1. Opini yang dapat ditemukan dari artikel tersebut adalah bahwa pandemi COVID-19 telah mengubah secara drastis sistem pendidikan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Meskipun ada berbagai kendala dalam menerapkan pembelajaran daring, pemerintah telah berusaha mengambil langkah-langkah untuk memastikan pemenuhan hak pendidikan bagi seluruh peserta didik.

Artikel juga menyoroti perlunya transformasi dalam bidang pendidikan, seperti penyegaran kurikulum untuk memastikan kecakapan kompetensi dan spiritual anak-anak, optimalisasi digitalisasi pembelajaran, serta pentingnya sinergi antar lembaga dan pihak terkait dalam mencapai keberhasilan pendidikan.

2. Saya mengenal isi artikel tersebut sebagai sebuah pandangan komprehensif tentang tantangan dan upaya yang dilakukan dalam menghadapi perubahan mendesak dalam sistem pendidikan akibat pandemi COVID-19.

Artikel menguraikan berbagai masalah yang dihadapi, seperti kesiapan guru, teknologi, dan infrastruktur, namun juga menyoroti langkah-langkah konkret yang diambil oleh pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut.

Lebih lanjut, artikel memberikan gagasan yang kuat tentang arah yang perlu diambil dalam transformasi pendidikan di masa depan, yang mencakup penyegaran kurikulum, optimalisasi digitalisasi, dan sinergi antar lembaga terkait.

Baca Juga: Membuka Horison Pendidikan dengan Canva for Education, Mengefisienkan Waktu dan Biaya

Argumen tersebut didukung oleh contoh konkret, seperti kebijakan yang dikeluarkan oleh Kemendikbud-Ristek dan penekanan pada kearifan lokal dan kolaborasi antar lembaga.

Demikian jawaban soal menatap pendidikan 2022, temukan opini yang Anda peroleh dari artikel tersebut. Semoga bermanfaat.***

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: Buku.kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah