Belanda masih tetap merasa terancam karena Syekh Yusuf dapat dengan mudah mempengaruhi pengikutnya untuk memberontak.
Pada bulan Juli 1693, Syekh Yusuf kembali dibuang ke Afrika Selatan bersama dengan 49 pengikutnya.
Di sana, Syekh Yusuf kembali melakukan dakwah. Ia tinggal di Tanjung Harapan hingga wafat pada 23 Mei 1699 dalam usia 73 tahun.
Ia juga mendirikan sebuah komunitas muslim di Cape Town..
Setelah kematiannya, jasad Syekh Yusuf baru dikembalikan ke Indonesia enam tahun kemudian pada 1705.
Keranda yang dibawa dari Cape Town kemudian ditempatkan di Istana Raja Gowa selama sehari semalam untuk memberikan kesempatan kepada sanak keluarga dan penghulu adat mengucapkan doa perpisahan.
Atas jasanya, Syekh Yusuf mendapat dua penghargaan sebagai pahlawan nasional dari Indonesia pada 9 November 1996 dan dari pemerintah Afrika Selatan pada 23 September 2005.
Soal 2. Bagaimana peran beliau di Indonesia?
Jawabannya: