A. Memungkinkan kolaborasi guru pada fase yang sama untuk merancang pembelajaran yang efektif bagi peserta didik
B. Mendorong guru fokus pada ketercapaian CP di akhir fase tanpa perlu memperhatikan perkembangan peserta didik dan kesinambungan proses pembelajaran antar kelas
C. Memberi kesempatan pada guru untuk melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kesiapan peserta didik
D. Memungkinkan guru merancang dan melaksanakan pembelajaran secara flkesibel
Jawaban: B
6. Capaian Pembelajaran (CP) dirancang dengan banyak merujuk pada teori belajar Konstruktivisme dan pengembangan kurikulum dengan pendekatan “Understanding by Design” (UbD) yang dikembangkan oleh Wiggins & Tighe (2005).
Dalam kerangka teori ini, “memahami” merupakan kemampuan yang dibangun melalui proses dan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat menjelaskan, menginterpretasi dan mengaplikasikan informasi, menggunakan berbagai perspektif, dan berempati atas suatu fenomena.
Terkait hal tersebut, pernyataan yang benar dalam kurikulum Merdeka
A. Hirarkhi pengetahuan tidak digunakan dalam merumuskan CP dan tujuan pembelajaran turunan dari CP
B. Taksonomi pengetahuan tidak menggunakan kata kerja operasional yang spesifik
C. Memberi kebebasan kepada guru mengukuti taksonomi pengetahuan menurut teori yang disukai
D. Pemahaman dimaknai sebagai suatu proses kognitif yang komplek tidak sederhana sebagai proses berpikir tingkat rendah
Jawaban: D
7. Sebelum melaksanakan pembelajaran, pak Faiz mengadakan asesmen awal untuk mengetahui profil belajar peserta didiknya di kelas.
Dari hasil asesmen awal tersebut diketahui bahwa 30% peserta didik memiliki gaya belajar visual, 30% peserta didik bergaya kinestetik, dan 40% peserta didik bergaya auditori.
Pak Faiz juga berhasil mengumpulkan informasi, bahwa secara umum peserta didiknya memiliki kecenderungan minat yang relevan dengan gaya belajar masing-masing.