Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 141 Kurikulum Merdeka: Makna Kedua Puisi, Bab 5 Dua Puisi

- 6 Februari 2024, 19:11 WIB
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 141 Kurikulum Merdeka: Makna Kedua Puisi, Bab 5 Dua Puisi
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 141 Kurikulum Merdeka: Makna Kedua Puisi, Bab 5 Dua Puisi /pexels.com/Leeloo Thefirst/

INFOTEMANGGUNG.COM - Untuk Adik-adik kelas 8, kita akan memahami makna 2 puisi. Inilah kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 8 halaman 141 Kurikulum Merdeka, makna kedua puisi yaitu puisi Pada Sebuah Kedai Kopi dan Kedai Kopi Pukul Sebelas Siang.

Kedua puisi yaitu puisi Pada Sebuah Kedai Kopi dan Kedai Kopi Pukul Sebelas Siang terdapat di Bab 5.

Baca Juga: 10 soal Bab 1 tetang Teks Laporan Hasil Observasi Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP dan jawaban Kurikulum Merdeka

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 halaman 141 Kurikulum Merdeka terdapat ini ada di Buku Bahasa Indonesia Kelas 8 Kurikulum Merdeka Semester 2 untuk SMP, Bab 5 Menciptakan Puisi.

Berikut akan menjelaskan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 8 halaman 141 Kurikulum Merdeka, soal makna kedua puisi ini selengkapnya.

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 141 Kurikulum Merdeka: Makna Kedua Puisi, Bab 5

Soal 1. Apakah makna kedua puisi itu?

Jawabannya:

Makna kedua puisi

Puisi pertama: "Pada Sebuah Kedai Kopi," tampaknya menggambarkan perubahan dalam hubungan dua orang yang dulunya dekat, tetapi sekarang salah satu dari mereka lebih tertarik pada status sosial dan benda material daripada hubungan mereka.

Puisi kedua: "Kedai Kopi Pukul Sebelas Siang," menunjukkan kesabaran seseorang yang menunggu temannya yang terlambat, namun akhirnya merasa diabaikan karena temannya lebih fokus pada pembelian sepatu.

Soal 2. Puisi mana yang lebih kalian pahami maknanya?

Jawabannya:

Puisi yang lebih dipahami maknanya menurut saya adalah puisi "Kedai Kopi Pukul Sebelas Siang."

Alasanya karena lebih fokus pada kesabaran dan perasaan yang diabaikan.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 171 - 172 Kurikulum Merdeka Organisasi Pergerakan di Indonesia.

Soal 3. Mengapa kalian merasa mudah memahami puisi tersebut?

Jawabannya:

Puisi "Kedai Kopi Pukul Sebelas Siang" mungkin terasa lebih mudah dipahami karena fokus pada kesabaran dan perasaan diabaikan, sehingga lebih mudah terhubung dengan pengalaman emosional pembaca.

Gaya bahasa yang sederhana dan deskriptif dalam puisi tersebut juga dapat membuatnya lebih mudah dipahami oleh pembaca.

Dengan menjawab pertanyaan di atas, kalian berlatih memahami makna yang ada dalam puisi:

Puisi (1)

Pada Sebuah Kedai Kopi
Karya Maya Lestari Gf.

Jam di dinding menunjukkan pukul sebelas siang
Ketika engkau datang dengan kantong belanjaan
Bermerek toko sepatu terkenal

Kau meminta maaf karena sudah datang terlambat
Katamu kau punya urusan penting yang tidak bisa ditunda.
Aku melihat merek di kantong belanjaanmu

Dan tahu, bahwa membeli sepatu lebih penting dari pada aku
Aku duduk di kedai kopi ini sejak pukul sembilan
Sejak semalam berpikir tentang kau dan aku

Aku teman sejak masa kecilmu
Kau teman sepermainanku

Dulu kita sering bermain bersama
Sepanjang hari mengerjakan apa saja

Tapi sekarang semua berbeda
Kau mulai berubah
Lebih suka membicarakan hal-hal yang dulu tidak pernah ada

Seperti, seberapa mahal harga pakaianmu
Seberapa mahal merek jam tanganmu
Seberapa murah harga sandal jepitku

Aku tidak tahu,
Apakah aku masih sahabatmu

Tapi yang jelas,
Di kedai kopi ini aku tahu,
Pertemuan kita tidak lebih penting dari sepatumu.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 167 Kurikulum Merdeka Materi Aspek Kependudukan Jepang di Indonesia

Puisi (2)

Kedai Kopi Pukul Sebelas Siang
Karya Maya Lestari Gf.

Pukul sebelas siang kamu datang,

Senyum segan tersampir di wajahmu
Kantong belanjaan tertenteng di tanganmu
“Maaf aku terlambat,” ujarmu

Aku menatap kopiku yang sudah dingin sejak dua jam lalu
“Tak apa,” jawabku
Aku dan kopiku adalah karib, kami bersabar layaknya waktu

“Aku ada urusan penting,” ujarmu
Kau menaruh tas belanjaanmu sangat hati-hati, seperti seorang ayah
menaruh anaknya di ayunan

Aku tahu isinya sepatu,
Mereknya tercetak di kantong belanjaanmu
Dan kotak sepatunya tersembul malu-malu

Aku memandang kopiku
Dua jam aku dan kopiku menunggu
Tak apa,
Aku dan kopiku adalah karib, kami bersabar layaknya waktu

Kau bertanya kenapa aku ingin bertemu
Benakku melayang ke masa lalu
Kau dan aku sama-sama bahagia bermain sepanjang waktu
Kau tak pernah bertanya kenapa aku memanggilmu

Aku pun tak pernah bertanya kenapa kau ingin bertemu
Saat itu, kau tahu,
Hatiku serupa baling-baling
Ikut ke mana pun kau pergi

Tapi kini baling-balingku mungkin sudah rusak
Tak bisa berputar ke arah anginmu berkesiur
Anginmu pun mungkin sudah berubah arah
Aku tidak mengenali lagi

Kau menunggu aku berbicara
Aku menunggu kau berkata-kata
Kopiku menunggu segala hal yang sia-sia

Kau tahu,
Aku dan kopiku seperti waktu
Bersabar menunggu apa pun berlalu.

Demikianlah kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 8 halaman 141 Kurikulum Merdeka, makna kedua puisi yaitu puisi Pada Sebuah Kedai Kopi dan Kedai Kopi Pukul Sebelas Siang. Semoga bermanfaat.***

Disclaimer:

Jawaban yang tertera di atas sifatnya tidak mutlak.
Jawaban tersebut bersifat terbuka sehingga bisa dieksplorasi lagi lebih lanjut.

Dapatkan informasi terbaru terkait dunia pendidikan dengan bergabung di grup telegram kami. Mari bergabung di Grup Telegram dengan cara klik tombol dibawah ini:



Kamu juga bisa request kunci jawaban atau info lainnya dengan topik pendidikan.

 

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: Buku.kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah